Sepakbola

Timnas Inggris Waspadai Kekuatan Pemain Sayap Spanyol

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
13 Juli 2024 09:00
Timnas Inggris Waspadai Kekuatan Pemain Sayap Spanyol
Striker Inggris Ollie Watkins.

JAKARTA - Striker Inggris, Ollie Watkins, mewaspadai pergerakan pemain sayap Tim Matador menjelang laga final Piala Eropa 2024 antara Inggris dan Spanyol di Berlin pada Senin dini hari WIB.

Watkins menyatakan Spanyol merupakan lawan berat karena dihuni oleh banyak pemain bintang dan pemain muda berbakat, terutama dua pemain sayap, Nico Williams dan Yamine Lamal. "Saya merasa mereka mungkin tim terbaik di kompetisi sejauh ini," kata Watkins seperti dilaporkan AFP pada Jumat (12/7/2024) waktu setempat.

"Pemain sayap Spanyol sangat dinamis, muda, penuh percaya diri, dan lugas," tambah striker klub Aston Villa yang bernomor punggung 11 itu. Meski begitu, striker berusia 28 tahun itu menegaskan Inggris memiliki level yang sama dengan Spanyol, dengan banyak pemain bintang dan sejumlah pesepak bola muda berbakat.

"Tapi di seluruh tim kami, kami juga punya talenta kelas dunia," kata Watkins, seraya menambahkan, "Ini akan menjadi pertandingan yang sangat menarik. Saya tidak sabar untuk ambil bagian dan mudah-mudahan kami bisa menyelesaikan pekerjaan ini." Watkins, yang lebih banyak duduk di bangku cadangan, menjadi pahlawan kemenangan Inggris dengan mencetak gol penentu dalam kemenangan 2-1 atas Belanda. Mantan penyerang Brentford itu masuk di menit ke-81 menggantikan striker utama Harry Kane. Watkins membayar kepercayaan pelatih Gareth Southgate dengan mencetak gol di menit 90+1 setelah menerima umpan dari Cole Palmer.

"Sejujurnya, ini merupakan perasaan yang luar biasa,” kata Watkins ketika ditanya tentang gol kemenangannya ke gawang Belanda. "Saya telah berupaya sangat keras untuk mencapai titik itu, jadi itu merupakan perasaan yang luar biasa, tapi saya tidak terkejut," tutup Watkins. Inggris melaju ke final dengan mengalahkan Slovakia, Swiss, dan Belanda. Sementara La Furia Roja melenggang ke final setelah menyingkirkan Georgia, Jerman, dan Prancis. (ant)
 
 


Berita Lainnya