Daerah

Tim Falakiyah Kemenag Sebut Pulo Aceh Cocok Jadi Ekowisata Astronomi

Redaksi — Satu Indonesia
14 Desember 2023 15:30
Tim Falakiyah Kemenag Sebut Pulo Aceh Cocok Jadi Ekowisata Astronomi
Dokumentasi - Tim Falakiyah Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Aceh saat melakukan pengamatan di Pulo Aceh, Aceh Besar. (Foto: ANTARA)

BANDA ACEH - Tim Falakiyah Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Aceh menyebut Pulo atau Pulau Aceh yang terletak di Kabupaten Aceh Besar memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi ekowisata bertema astronomi.

"Pulo Aceh merupakan salah satu tempat yang penting bagi ilmu falak,” kata Ketua Tim Falakiyah Kemenag Aceh Alfirdaus Putra di Banda Aceh, Kamis(14/12/23), usai melakukan pengamatan dan pengambilan data fajar shadiq di Gampong Rabo, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar.

Selain melakukan pengamatan dan pengambilan data fajar shadiq, pihaknya juga melakukan rukyatul hilal awal JumadilAkhir 1445 Hijriah pada sore hari di Gampong Pasi Janeng, Pulo Aceh.

“Tim mulai mengoleksi data sejak satu jam sebelum subuh dengan dua unit instrumen sky quality meter, dan berakhir saat matahari terbit. Data-data itu kemudian diproses dengan cepat dan ditelaah langsung di tempat oleh tim,” ujarnya.

Ia menjelaskan Pulau Nasi yang ada di Kecamatan Pulo Aceh itu memiliki keunggulan geografis yang sangat baik untuk kegiatan falakiyah, diantaranya untuk penelitian fajar shadiq, penentu waktu shalat subuh, pelatihan falakiyah, dan berpotensi menjadi destinasi ekowisata terkait astronomi.

Menurut dia, Pulo Aceh merupakan lokasi yang sangat penting bagi ilmu falak karena luas pandangnya cukup baik di ufuk timur serta sangat bagus untuk penelitian fajar shadiq dan juga sangat cocok untuk pengamatan hilal di bagian ufuk barat.

“Pada malam hari langitnya terlihat sangat bersih, bintang, dan planet, terlihat jelas karena minim polusi cahaya, artinya pengamatan benda langit juga bagus dilakukan di tempat ini,” ujarnya.

Oleh karena itu pihaknya sengaja membawa Tim Falakiyah untuk melakukan pengamatan fajar shadiq dan rukyatul hilal ke Pulo Aceh.

Di samping untuk meningkatkan kompetensi anggota tim dalam menggunakan instrumen falakiyah yang dimiliki Kemenag, kata dia,  juga sebagai awal dalam upaya membuka kesempatan pengembangan ekowisata astronomi di Pulo Aceh. (ant)


Berita Lainnya