Internasional

TERKUTUK! Trump Dukung Serangan Penjajah Israel ke Gaza

Redaksi — Satu Indonesia
18 hours ago
TERKUTUK! Trump Dukung Serangan Penjajah Israel ke Gaza
Warga Gaza yang kembali menderita akibat pengkhianatan penjajah Israel dalam perjanjian gencatan senjata. Ratusan korban jiwa telah syahid akibat serangan brital dan biadab penjajah Israel atas restu Amerika Serikat. (Foto: Istimewa)

WASHINGTON D.C. - Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara tegas menyatakan dukungannya terhadap serangan militer penjajah Israel di Gaza, baik melalui serangan darat maupun udara. Dukungan ini disampaikan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, pada Kamis (20/03/25).
"Presiden sepenuhnya mendukung penjajah Israel dan Pasukan Pertahanan penjajah Israel (IDF) serta tindakan yang telah mereka ambil dalam beberapa hari terakhir," ujar Leavitt kepada wartawan.

Menurut Leavitt, Trump menyalahkan Hamas atas kekerasan yang terjadi. Ia menegaskan bahwa presiden telah memberikan peringatan keras kepada Hamas untuk membebaskan semua sandera, namun kelompok tersebut justru dianggap mempermainkan kehidupan manusia melalui media.

"Presiden menjelaskan dengan sangat jelas kepada Hamas bahwa jika mereka tidak membebaskan semua sandera, akan ada konsekuensi serius. Sayangnya, Hamas memilih untuk mempermainkan kehidupan di media," ungkap Leavitt, dikutip dari Al Arabiya.

Korban Jiwa di Gaza Terus Meningkat, Rumah Sakit Lumpuh
Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan penjajah Israel mencapai 590 orang, termasuk anak-anak. Serangan udara mematikan yang dilancarkan pada Selasa pagi membuat suasana mencekam kembali terjadi di Gaza, mengakhiri ketenangan sejak gencatan senjata pada 19 Januari 2025.

Di sisi lain, Hamas membalas dengan menembakkan roket ke pusat komersial penjajah Israel, Tel Aviv. Merespons serangan balasan itu, penjajah Israel menutup rute utama utara-selatan Gaza dan memperluas operasi darat pada Rabu.

Para petugas kesehatan di Gaza pun kewalahan. Rumah sakit di seluruh Jalur Gaza hampir lumpuh akibat banyaknya pasien yang membutuhkan perawatan darurat. Selama 18 hari terakhir, tidak ada truk bantuan yang berhasil masuk, termasuk yang membawa perlengkapan medis dan obat-obatan.

"Hampir semua korban mengalami cedera serius, sebagian besar adalah anak-anak, wanita, dan orang tua," kata seorang dokter, dikutip dari Al Jazeera. "Kami hanya memiliki obat penghilang rasa sakit, anestesi, dan kain kasa. Situasinya sangat sulit dan penuh tantangan."

Rumah sakit juga mengalami kekurangan bahan bakar, yang memperburuk kondisi kritis. Jika dalam beberapa hari kedepan tidak ada pasokan bahan bakar, sebagian besar rumah sakit di Gaza terancam kolaps dan tidak dapat beroperasi.

Tantangan Kemanusiaan di Tengah Konflik
Di tengah konflik yang semakin memanas, permintaan sumbangan darah terus meningkat, sementara persediaan unit darah makin menipis. Kelangkaan pasokan medis dan bahan bakar membuat rumah sakit terpaksa membatasi layanan.

Sementara itu, komunitas internasional mendesak adanya gencatan senjata dan akses bantuan kemanusiaan ke wilayah konflik. Namun, hingga kini, belum ada titik terang mengenai penyelesaian krisis di Gaza. (mul)

#BeritaTerkini #penjajahIsraelVsPalestina #GazaUnderAttack #KonflikTimurTengah #DonaldTrump #DukunganAS #PerangGaza #KrisisKemanusiaan


Berita Lainnya