Daerah
Takjil Gratisan di Jember Picu Petaka, Warga Keracunan Massal
JEMBER - Aparat kepolisian tengah menyelidiki kasus keracunan massal makanan takjil di Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang menyebabkan puluhan orang harus dilarikan ke beberapa pusat kesehatan masyarakat dan klinik di wilayah tersebut.
"Kami sedang menyelidiki lebih lanjut dan mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium," kata Kepala Kepolisian Sektor Mayang Iptu Sugeng Romdoni saat dihubungi telepon di Jember, Senin. Ia mengungkapkan bahwa kemungkinan jumlah korban keracunan makanan takjil akan terus bertambah karena makanan tersebut dibagikan kepada warga di sepanjang jalan nasional Desa Mayang, bukan hanya warga Kecamatan Mayang.
"Ada sekitar 300 bungkus takjil yang dibagikan kepada warga yang melintas di jalan nasional Desa Mayang, Kecamatan Mayang. Kami terus melakukan pendataan terhadap korban yang mengalami keracunan," jelasnya. Menurut informasi yang diperoleh dari Polsek Mayang, ada 64 orang yang menjadi korban keracunan makanan takjil dan sedang menjalani perawatan di beberapa PKM dan klinik, antara lain di PKM Mayang, Klinik Purwoko, Klinik Bhakti Pratama, Klinik Harapan Sehat, dan PKM Pakusari.
"Kapasitas ruang inap di PKM Mayang tidak mencukupi untuk menampung puluhan orang, jadi kami berusaha memindahkan pasien ke PKM atau klinik terdekat," tambahnya. Polisi juga telah mengamankan tujuh orang panitia yang membagikan makanan takjil gratis kepada pengguna jalan di jalan nasional Desa Mayang.
"Kami sedang meminta keterangan mereka terkait pembuatan makanan takjil yang menyebabkan keracunan massal. Mereka saat ini sedang diperiksa di Polsek Mayang," ungkapnya. Puluhan warga Kecamatan Mayang diduga mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi makanan takjil yang dibagikan gratis pada Minggu (31/3) sore. Pada malam harinya, semua warga yang mengonsumsi takjil tersebut dibawa ke unit gawat darurat PKM Mayang.
"Keluhan yang mereka alami umumnya sakit perut, mual, muntah, dan diare setelah dua hingga tiga jam mengonsumsi takjil yang dibagikan di jalan," kata Kepala PKM Mayang, Hamid Dwi Supriyanto. (ant)