Sepakbola
Tak Terima Terus Dihujat, Jose Mourinho Serang Balik Haters
JAKARTA - Jose Mourinho meluapkan kemarahannya setelah terus mendapat kritik terkait performa Fenerbahce. Pelatih asal Portugal tersebut menegaskan rekam jejak gelar yang dimilikinya sebagai respons terhadap kritik yang dilontarkan.
Mourinho memang mengalami masa sulit bersama Fenerbahce sejak ditunjuk pada Juni. The Yellow Canaries tertinggal di Liga Turki dari rivalnya, Galatasaray, dan gagal melaju ke Liga Champions.
Fenerbahce tersingkir dari Liga Champions setelah kalah dari Lille di babak playoff dan terpaksa turun ke Liga Europa. Di Liga Turki, kekalahan 1-3 dari Galatasaray membuat Sofyan Amrabat dan rekan-rekannya tertinggal tiga poin di klasemen, menduduki posisi kedua dengan 13 poin dari enam laga.
Baru-baru ini, Fenerbahce berhasil mengalahkan Union Saint-Gilloise di Liga Europa pada Jumat (27/9/2024) dini hari WIB. Setelah kemenangan itu, Mourinho menyindir para pengkritiknya.
"Apa yang disebut efek Mourinho? Piala. Piala," kata Mourinho, dilansir dari Daily Mail.
"Kami tidak bisa memenangkan trofi di bulan September. Tidak ada trofi yang bisa dimenangkan di bulan September."
"Bagaimana Anda bisa melihat efeknya? Di setiap klub yang pernah saya latih, saya memenangkan banyak gelar. Hanya di Tottenham (saya tidak meraih trofi), tapi itu karena saya meninggalkan klub dua hari sebelum final piala. Namun di setiap klub, pengaruh saya adalah gelar. Saya tidak bisa memenangkan gelar pada bulan September, saya minta maaf," lanjutnya.
Mourinho juga menjelaskan alasan absennya dari konferensi pers setelah kekalahan dari Galatasaray akhir pekan lalu. Dia mengaku merasa tidak dihormati setelah disuruh menunggu terlalu lama.
"Saya tidak pernah menghindari konferensi pers selama 24 tahun karier saya. Saya tidak pernah takut pada jurnalis dan pertanyaan mereka," ungkap Mourinho.
"Pelatih tim tamu biasanya mendapat giliran pertama, itu normal. Tapi ada batasnya!"
"Saya menunggu selama 70 menit, dan bahkan setelah itu saya tidak bisa pergi karena konferensi pers masih berlangsung. Saya tidak akan menunggu selama 70, 75, atau 80 menit untuk sebuah konferensi pers."
"Ini bukan soal hasil pertandingan, tapi soal apa yang benar atau salah. Hal yang sama akan terjadi di pertandingan berikutnya, saya akan langsung menghadiri wawancara kilat setelah pertandingan, karena itulah logika dari wawancara kilat," tegas Mourinho. (dan)