Bisnis

Starlink Masuk RI, Begini Bakal Nasib Operator Lokal

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
04 Mei 2024 11:00
Starlink Masuk RI, Begini Bakal Nasib Operator Lokal
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong memberikan paparan dalam kegiatan "Ngopi Bareng Kominfo" di Gedung Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

JAKARTA - Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menyambut baik masuknya perusahaan penyedia jasa telekomunikasi asal Amerika Serikat, Starlink, ke Indonesia, yang diyakininya akan mendorong operator seluler lokal untuk meningkatkan layanan mereka.

Menurutnya, kehadiran perusahaan asing seperti Starlink akan memberikan dorongan bagi operator seluler lokal untuk meningkatkan kualitas layanan mereka. Usman menjelaskan keputusan untuk memperbolehkan Starlink masuk ke Indonesia telah melalui kajian yang matang, termasuk dari sisi aspek ekonomi. "Masuknya Starlink telah melalui kajian yang matang, termasuk dari sisi ekonomi. Salah satu pertimbangan utama adalah apakah kedatangan perusahaan asing tersebut akan mengganggu atau menggerus operator-operator lokal yang sudah ada di Indonesia," ujarnya di Jakarta, Jumat.

Usman menegaskan kompetisi seharusnya tidak dipandang sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang untuk meningkatkan kualitas layanan. Dia menyatakan penataan kompetisi bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah penataan lokasi, di mana Starlink dapat melayani di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan daerah-daerah yang belum terjangkau internet di Indonesia.

Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), saat ini hanya 78,9 persen penduduk Indonesia yang memiliki akses ke internet, sehingga masih ada sekitar 21 persen masyarakat yang belum terlayani akses telekomunikasi tersebut. "Berarti masih ada 21 persen. Nah, di mana orang-orang ini? Bisa di situ Starlink akan masuk," ujarnya.

Usman menekankan bahwa operator seluler lokal tidak perlu takut atau khawatir terhadap kompetisi yang akan terjadi dengan masuknya Starlink ke Indonesia. Menurutnya, apabila tidak ada kompetisi, hal tersebut justru akan menimbulkan praktik monopoli yang dapat membuat iklim industri menjadi tidak berkembang. "Jadi jangan khawatir ya, karena pemerintah akan menata persaingannya seperti apa, dan yang kedua persaingan itu akan meningkatkan pelayanan," tutupnya. (ant)
 
 
 
 
 
 


Berita Lainnya