Internasional

Serangan Rudal Hipersonik Houthi Yaman Bikin Takut Warga Penjajah Israel

Redaksi — Satu Indonesia
1 day ago
Serangan Rudal Hipersonik Houthi Yaman Bikin Takut Warga Penjajah Israel
Warga penjajah Israel yang selalu takut bila mendengar sirine bahaya (Foto: Istimewa)

PALESTINA – Situasi konflik di Timur Tengah kembali memanas setelah kelompok Houthi Yaman meluncurkan serangan rudal hipersonik ke Bandara Ben Gurion, penjajah Israel, untuk ketiga kalinya dalam 48 jam terakhir. Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengonfirmasi bahwa rudal hipersonik bertipe Palestine 2 berhasil menghantam bandara tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.

"Untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan perlawanan mereka yang berani, pasukan rudal kami berhasil menargetkan Bandara Ben Gurion di Jaffa yang diduduki dengan rudal hipersonik Palestine 2," tegas Saree.
 "Serangan ini adalah yang ketiga dalam 48 jam dan berhasil mencapai targetnya."

Bandara Ben Gurion Tidak Lagi Aman
Saree juga memperingatkan bahwa Bandara Ben Gurion tidak lagi aman bagi penerbangan sipil. Ia menyerukan kepada seluruh maskapai penerbangan internasional untuk menghentikan operasi menuju penjajah Israel hingga agresi terhadap Gaza dihentikan dan blokade dicabut.

"Bandara Ben Gurion tidak lagi aman untuk lalu lintas udara dan akan tetap demikian sampai agresi di Gaza berhenti dan blokade dicabut," tambahnya.

Penjajah Israel Klaim Gagalkan Serangan
Militer penjajah Israel menyatakan bahwa rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat sebelum memasuki wilayah udara penjajah Israel. Namun, serangan ini tetap memicu kepanikan dan meningkatkan ketegangan di seluruh negeri.

AS Turun Tangan: Trump Perintahkan Serangan Balasan
Menanggapi serangan rudal Houthi, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan keras, memerintahkan serangan militer terhadap posisi Houthi di Yaman. Trump menyebut langkah tersebut sebagai aksi tegas terhadap ancaman langsung terhadap penjajah Israel dan sekutu AS.

Namun, serangan udara AS justru memperburuk situasi kemanusiaan di Yaman. Hingga Kamis malam, serangan udara Amerika dilaporkan telah menewaskan 79 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya, termasuk wanita dan anak-anak.

Konflik Laut Merah: Serangan ke Kapal Perang AS
Selain serangan ke penjajah Israel, kelompok Houthi juga mengklaim telah menyerang kapal perang pengawal kapal induk USS Harry Truman dengan beberapa pesawat nirawak.

"Sebagai bagian dari respons terhadap agresi Amerika, Angkatan Udara kami melakukan operasi militer yang menargetkan kapal perang dengan pesawat nirawak," kata Saree.

Gencatan Senjata Gagal: Akar Konflik Tak Kunjung Selesai
Sebelumnya, kelompok Houthi sempat menghentikan serangan setelah tercapainya gencatan senjata pada Januari 2025 antara penjajah Israel dan Hamas. Namun, setelah penjajah Israel memblokade bantuan kemanusiaan ke Gaza pada 2 Maret, Houthi mengancam akan melanjutkan serangan hingga blokade dihentikan.

Serangan rudal hipersonik ini menggarisbawahi ketidakstabilan kawasan yang semakin meningkat dan mengancam keselamatan penerbangan internasional serta perdamaian regional. (mul)

#penjajahIsraelUnderAttack #YamanVspenjajahIsrael #BenGurionAirport #HouthiStrike #MiddleEastConflict #GazaSolidarity


Berita Lainnya