Sepakbola

Sebenarnya Gak Masalah Liga 1 Jadi 20 Tim

Dapat Tingkatkan Daya Saing Kompetisi

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
09 Januari 2024 08:00
Sebenarnya Gak Masalah Liga 1 Jadi 20 Tim
Pesepak bola Persebaya Surabaya Paulo Henrique Santos De Azevedo melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Persis Solo pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/12/2023). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/rwa. (ANTARAFOTO/Rizal Hanafi)

JAKARTA - Pengamat sepak bola Indonesia Kesit Budi Handoyo, menyatakan  jumlah tim peserta dalam Liga 1 tidak menjadi masalah asalkan kualitas kompetisi terus ditingkatkan. Kesit menekankan pentingnya fokus pada peningkatan kualitas untuk mencapai peringkat kompetisi AFC.

Liga 1 musim 2023-2024 saat ini sedang mengalami jeda kompetisi, dan muncul isu  musim depan Liga 1 akan dihuni 20 tim, dibandingkan dengan 18 tim saat ini. Kesit menyoroti inspirasi dari liga-liga top Eropa yang memiliki 20 tim untuk meningkatkan daya saing kompetisi.

Perubahan regulasi Liga 1 dapat ditentukan oleh Komite Eksekutif (Exco) PSSI, tetapi Kesit menekankan perlunya persetujuan Kongres PSSI agar keputusan tersebut dapat dilakukan dengan konsisten.

Pengamat sepak bola nasional Yusuf Kurniawan, atau Bung Yuke, menilai wacana penambahan tim menjadi 20 tidak boleh mencederai sepak bola Indonesia. Sebagai alternatif, Bung Yuke mengusulkan pembagian kompetisi menjadi tiga wilayah dengan masing-masing dihuni 12 tim, total 36 tim dalam kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Bung Yuke menyatakan  pembagian wilayah dapat memperkuat efisiensi biaya akomodasi dan perjalanan, serta memberikan peluang kepada klub-klub dari daerah terluar untuk naik ke kasta tertinggi. Dia menekankan pentingnya perbaikan stadion-stadion yang belum standar sesuai dengan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 untuk mempercepat pembangunan sepak bola nasional.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Ahmad Riyadh, merespons wacana ini dengan diplomatis, menyatakan  perubahan harus melalui kongres dengan usulan dari anggota untuk masuk ke dalam pembahasan kongres.(ant)


Berita Lainnya