JAKARTA - Pembina Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia Amanda Katili, menyatakan proyek Pusaka Rasa Nusantara, yang bertujuan melestarikan resep asli tradisional Indonesia, dapat memenuhi 17 tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan cara ini, proyek ini berpotensi mengurangi kemiskinan, melindungi lingkungan, dan mengurangi kesenjangan.

Amanda menegaskan pembangunan berkelanjutan adalah tentang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Pusaka Rasa Nusantara bertujuan memberikan warisan dari generasi sebelumnya kepada masa depan melalui resep-resep masakan tradisional.

Dalam konteks global, tren seperti makanan dari sumber lokal, makanan organik, farm-to-table, dan pola makan locavore semakin mendapatkan perhatian serius. Budaya gastronomi Indonesia, sejak dahulu, telah menerapkan cara-cara ini. Namun, Amanda mencatat resep-resep asli tradisional telah tertinggal karena kurangnya penerus yang meneruskan tradisi kuliner atau karena pengetahuan mengenai resep tersebut sudah hilang akibat meninggalnya para ahli warisnya.

Festival Merayakan Gastronomi Indonesia hadir sebagai upaya untuk melestarikan resep asli Indonesia melalui berbagai bentuk dokumentasi, seperti buku atau video. Hal ini bertujuan agar generasi saat ini dapat mengenal budaya dan sejarah makanan tradisional Indonesia.

Ketua tim Pusaka Rasa Nusantara Meilati Batubara, menekankan temuan tim dokumentasi mereka mengungkapkan hubungan timbal balik antara kuliner dan alam. Beberapa resep tradisional berubah atau hilang karena perubahan alam dan keberadaan bahan-bahan alam yang terbatas. Di sisi lain, beberapa komunitas menjaga lingkungan untuk melindungi bahan-bahan tertentu yang menjadi bahan baku resep mereka.

Dalam usaha menjaga resep asli, beberapa suku memiliki aturan adat yang mengatur penggunaan bahan baku makanan serta kapan harus "istirahat" agar alam tidak terlalu dieksploitasi.

Festival Merayakan Gastronomi Indonesia, yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki pada 2-11 Februari 2024, menghadirkan berbagai kegiatan, termasuk gelar wicara dengan tema-tema seperti budaya, lingkungan, dan kewirausahaan.

Festival ini juga menyajikan lokakarya memasak, di mana koki dan selebritas akan memasak makanan lokal dengan nilai budaya yang tinggi. Selain itu, akan ada atraksi memasak menggunakan alat tradisional untuk mengeksplorasi cara memasak yang unik dan berbeda. (ant)