JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta penduduk sekitar Pulau Ruang untuk waspada terhadap potensi tsunami yang dapat terjadi kapan saja akibat aktivitas erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

"Sampai saat ini, kami belum mencabut potensi terjadinya tsunami akibat runtuhnya atau masuknya material Gunung Ruang ke dalam laut," kata Penyelidik Bumi Madya Hetty Triastuty dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa. Hetty menjelaskan peringatan tsunami pernah dikeluarkan oleh PVMBG saat Gunung Ruang naik status menjadi awas setelah erupsi paroksimal pada 17 April 2024 lalu.

Ketika tingkat aktivitas menurun menjadi level siaga pada 22 April 2024, PVMBG mencabut peringatan bahaya tsunami tersebut. "Sebelumnya, saat kami menurunkan level siaga, kami mencabut peringatan tsunami. Namun, semalam, saat kami meningkatkan aktivitas, peringatan itu dimasukkan kembali," kata Hetty. Dalam status level awas yang kini diberlakukan di Gunung Ruang, PVMBG merekomendasikan agar penduduk tidak memasuki wilayah radius tujuh kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang. Penduduk yang tinggal di wilayah Pulau Tagulandang, yang berada dalam jarak rekomendasi tersebut, disarankan untuk segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tujuh kilometer.

Bahaya utama dari erupsi Gunung Ruang saat ini adalah awan panas dan aliran lava yang dapat melanda seluruh pulau. Sementara itu, bahaya bagi pulau-pulau di sekitarnya dapat berupa jatuhan bom vulkanik, lapili, dan abu yang mungkin masih panas. “Bahaya lahar terbatas di Pulau Ruang saja,” tambah Hetty. (ant)