Sepakbola

PSSI Sewa Pesawat untuk Pemain Timnas Laga Lawan Bahrain dan China

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
15 September 2024 16:25
PSSI Sewa Pesawat untuk Pemain Timnas Laga Lawan Bahrain dan China
Pesepak bola Timnas Indonesia berfoto sebelum melawan Timnas Australia dalam pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).

MEDAN - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyatakan pihaknya akan mencarter pesawat untuk timnas Indonesia dalam rangka menghadapi dua laga tandang pada putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C, melawan Bahrain dan China.

Indonesia dijadwalkan bertanding melawan Bahrain di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, pada 10 Oktober, kemudian melawan China di Stadion Qingdao Youth Football, Shandong, pada 15 Oktober. Erick menjelaskan carter pesawat ini dilakukan untuk menghemat energi para pemain yang harus menempuh perjalanan jauh. "Kita sudah siapkan agar tim bisa berkumpul lebih awal di Indonesia, sementara pemain yang bermain di luar negeri akan langsung bergabung," ujar Erick saat berbicara kepada media setelah menyaksikan final sepak bola putri PON XXI 2024 di Deli Serdang, Sabtu (14/9/2024).

Ia menambahkan bahwa perjalanan dari Bahrain ke China cukup melelahkan jika dilakukan dengan penerbangan komersial. "Tidak mungkin kita harus terbang dari Bahrain ke Doha, lalu ke Hong Kong, Beijing, dan melanjutkan perjalanan enam jam lagi. Itu terlalu lama dan melelahkan," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Erick juga memberikan apresiasi kepada para pemain timnas yang langsung kembali ke klub masing-masing setelah pertandingan melawan Australia pada 10 September. "Kita harus apresiasi mereka yang selesai tanding dan langsung pulang ke klub. Ini menunjukkan disiplin yang luar biasa," katanya.

Selain itu, Erick juga merespons isu mengenai dugaan bahwa beberapa pemain naturalisasi timnas memiliki paspor ganda. "Perbedaan pendapat pasti ada, tapi kita fokus bekerja saja. Kritik adalah hal yang baik di negara demokrasi, namun kita lebih baik fokus bekerja," tegasnya. Erick menutup dengan mengatakan, "Fokus saja pada kerja, kerja, kerja." (ant)


Berita Lainnya