Kesehatan
Pentingnya Ajari Siswa Kemampuan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bekerja sama dengan pemerintah daerah dan perusahaan swasta untuk melaksanakan pendidikan pertolongan pertama dalam kecelakaan bagi sekitar 50.000 siswa sekolah dasar di lima provinsi melalui Program Anak Siaga Tanggap Rawat Luka.
"Pemahaman anak terkait siaga tanggap rawat luka sebagai bagian dari pendidikan kegawatdaruratan harus dimulai sejak dini," kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Dr. dr. M Adib Khumaidi Sp, OT, pada acara peluncuran Program Anak Siaga Tanggap Rawat Luka di Jakarta Selatan. "Dengan demikian, anak-anak SD akan memahami hal-hal terkait dengan kegawatdaruratan, termasuk perawatan luka, yang mungkin terjadi dalam setiap aktivitas mereka, baik di lingkungan masyarakat, di sekolah, maupun di tempat lain," tambahnya dalam acara peluncuran program yang diadakan secara daring dan luring.
Adib menyatakan bahwa pendidikan mengenai perawatan luka sangat penting bagi siswa sekolah dasar karena anak usia lima hingga 14 tahun sedang mengembangkan aktivitas motorik kasar dan berisiko tinggi mengalami cedera dan luka. "Tingginya aktivitas fisik dan rasa ingin tahu yang besar pada anak-anak sering menjadi faktor utama terjadinya cedera dan luka," katanya.
IDI bekerja sama dengan Hansaplast dalam melaksanakan program pendidikan pertolongan pertama ini, karena merek tersebut sejak 2015 telah melakukan program edukasi serupa bagi 2.185 guru, 81.470 orang tua, dan 101.028 murid sekolah dasar. Pengurus Besar IDI juga melaksanakan program edukasi kesehatan sejak dini melalui Program Dokter Cilik Award sejak 2009.
Program Anak Siaga Tanggap Rawat Luka dilaksanakan di wilayah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur. Pendidikan pertolongan pertama pada kecelakaan dalam Program Anak Siaga Tanggap Rawat Luka mencakup penjelasan mengenai penanganan luka.
"Edukasi ini diberikan kepada anak-anak agar pemahamannya melekat di otak mereka sampai tua, bahwa merawat luka yang benar yaitu dengan membersihkan, melindungi agar terhindar dari infeksi, dan kemudian menyembuhkan," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar IDI, dr. Ulul Albab, SpOG. (ant)