Daerah

Pengungsi Banjir Terancam Golput, Harap Bisa Coblos di Pengungsian

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
12 Februari 2024 16:00
Pengungsi Banjir Terancam Golput, Harap Bisa Coblos di Pengungsian
Pengungsi terdampak banjir di Balai Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Senin (12/2/2024).

DEMAK - Para pengungsi banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berharap masih dapat menggunakan hak pilih mereka pada Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan pada 14 Februari mendatang, di tempat pemungutan suara (TPS) yang berdekatan dengan tempat pengungsian mereka.

Yuni, seorang warga Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, yang mengungsi di Balai Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, menyatakan kesiapannya untuk menggunakan hak pilihnya jika terdapat TPS yang berlokasi dekat dengan tempat pengungsian mereka.

"Saya akan siap menggunakan hak pilih jika tersedia TPS yang lokasinya dekat dengan tempat pengungsian," ujar Yuni pada Senin.

Yuni, yang sudah mengungsi sejak Jumat lalu, mengungkapkan jika tidak ada TPS yang berdekatan dengan tempat pengungsian, maka dia tidak dapat mengunjungi TPS di dekat rumahnya, tempat dia terdaftar sebagai pemilih, karena lokasi tersebut terdampak banjir.

Harapan serupa juga disampaikan oleh Yusrun Nikmah, seorang pengungsi banjir Demak, yang menyatakan kesiapannya untuk mencoblos jika disediakan TPS yang berdekatan. Yusrun juga menyatakan dia akan menggunakan hak pilihnya di TPS tempat dia terdaftar sebagai pemilih, asalkan banjir sudah surut dan kondisi sudah aman untuk kembali ke rumah.

"Jika banjir sudah surut dan aman untuk pulang, saya akan mencoblos di TPS dekat rumah," kata Yusrun. Namun, Parti, seorang warga Desa Karanganyar yang mengungsi di Terminal Jati Kudus, mengaku bahwa dia belum bisa memikirkan apakah dia bisa mencoblos atau tidak.

Hal ini disebabkan oleh masih tingginya genangan air banjir di desanya pada hari Senin, sehingga belum memungkinkan untuk kembali ke rumahnya. Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Demak, Siti Ulfaati, sedang dalam rapat sehingga belum memberikan jawaban terkait solusi bagi warga terdampak banjir dalam memberikan hak suara mereka.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, jumlah warga terdampak banjir yang mengungsi mencapai 20.772 jiwa, tersebar di 19 desa pada dua kecamatan, yaitu Kecamatan Karanganyar dan Gajah. (ant)
 
 
 


Berita Lainnya