Kesehatan

Penanganan yang Tepat Efek Samping Kemoterapi pada Pasien Kanker Anak 

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
14 Juli 2024 10:00
Penanganan yang Tepat Efek Samping Kemoterapi pada Pasien Kanker Anak 
Dokter spesialis konsultan hematologi onkologi anak lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Anky Tri Rini Kusumaning Edhy Sp.A (K) dalam acara Peran Dukungan Suportif Pada Kanker Anak di MRCCC RS Siloam Jakarta, Sabtu (13/7/2024)

JAKARTA - Dokter spesialis konsultan hematologi onkologi anak, dr. Anky Tri Rini Kusumaning Edhy Sp.A (K), lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, membagikan langkah-langkah penanganan efek samping pencernaan seperti mual dan muntah akibat kemoterapi pada pasien kanker anak.

“Caranya adalah dengan menyiapkan makanan dalam porsi kecil sesuai kesukaan anak, menyediakan minuman favorit mereka, latihan pernapasan, menghindari bau makanan yang merangsang, dan kini bisa juga menggunakan aromaterapi,” kata Anky dalam acara Peran Dukungan Suportif Pada Kanker Anak di MRCCC RS Siloam Jakarta.

Anky menjelaskan masalah pada saluran cerna sering menjadi keluhan anak-anak yang menjalani kemoterapi. Keluhan seperti mual, muntah, dan diare bisa muncul beberapa hari setelah kemoterapi atau seminggu setelahnya. Selain diare, konstipasi atau sembelit juga dapat dialami anak akibat kurangnya asupan serat atau karena mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Anky merekomendasikan agar anak yang mengalami sembelit diberi minuman sebanyak 8 gelas per hari, tetap aktif bergerak, dan mengonsumsi makanan berserat. Jika anak tidak bisa buang air besar dalam tiga hari, konsultasikan ke dokter. Untuk diare, anak bisa diberikan makanan lunak, susu rendah fruktosa, dan banyak minum untuk menjaga hidrasi.

Selain masalah pencernaan, kemoterapi juga dapat menyebabkan masalah di area mulut yang berdampak pada hilangnya nafsu makan. Kemoterapi bisa menyebabkan mulut kering, pecah-pecah, mengeluarkan darah, dan rasa sakit, serta perubahan indera pengecapan. Infeksi di mulut ini juga bisa menyebabkan suara serak, kesulitan menelan, dan perubahan mukosa mulut.

“Orang tua harus memperhatikan kebersihan mulut anak, menggunakan sikat gigi yang lembut, sering berkumur, menghindari makanan bersoda, dan memberikan air putih untuk mempertahankan hidrasi. Berikan makanan dalam porsi kecil dan lunak, sedikit tapi sering. Jika anak kesulitan menelan, bisa menggunakan sedotan,” kata Anky, yang juga pengurus pusat Yayasan Kanker Indonesia.

Anky juga mengingatkan bahwa selama kemoterapi, ambang batas indera pengecapan anak akan berubah. Misalnya, rasa pahit akan semakin menurun dan rasa manis akan semakin tinggi, sehingga sering terjadi perbedaan selera antara orang tua dan anak yang sedang menjalani kemoterapi.

Orang tua disarankan untuk tidak memaksa anak makan jika mereka tidak mau. Rasa sakit di area mulut dan gangguan pengecapan sangat umum terjadi pada anak yang menjalani kemoterapi, yang menjadi alasan hilangnya nafsu makan. Hal ini penting untuk diketahui orang tua agar anak tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk melawan kanker dan menjalani kemoterapi dengan lancar.

Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah memberikan makan segera saat anak meminta, memberikan makan 3 jam setelah kemoterapi untuk menghindari rasa mual, dan menyediakan makanan yang lebih cair, terutama berprotein, agar anak tidak merasakan rasa logam yang pahit di mulutnya. Makanan dingin dan berperasa mint lebih disukai anak dengan gangguan indera pengecapan, dan hindari menggunakan sendok berbahan logam.

“Jauhkan benda berbau tidak sedap, cuci bahan makanan dengan air garam atau soda kue, makan suplemen zinc untuk memperbaiki indera perasa dan lapisan epitel, makanan mint dan dingin membantu indera perasa anak, tapi hati-hati dengan anak yang alergi dingin atau cokelat,” tambahnya.

Selain masalah pencernaan, efek samping lain yang ditimbulkan kemoterapi antara lain depresi sumsum tulang yang memengaruhi produksi sel darah putih, terganggunya hemoglobin dalam mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh, dan rambut rontok. (ant)
 
 


Berita Lainnya