Metropolitan
Pemprov DKI Siapkan Layanan Jiwa untuk Caleg Gila
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan fasilitas kesehatan dan layanan kesehatan jiwa bagi peserta Pemilu 2024 di beberapa pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di wilayah tersebut.
"Kami siap memberikan bantuan kepada peserta pemilu, calon legislatif, atau tim sukses yang mengalami stres atau gangguan jiwa dan membutuhkan pendampingan psikolog. Layanan ini tersedia di 25 puskesmas dan 13 RSUD di seluruh DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, dihubungi di Jakarta, Selasa.
Ani menjelaskan bahwa prosesnya dimulai dengan skrining dan tindak lanjut awal di 44 puskesmas di setiap kecamatan, kemudian dapat dirujuk ke RSUD yang memiliki layanan psikiatri, termasuk tindak lanjut oleh dokter spesialis kesehatan jiwa.
Di antara puskesmas yang melayani gangguan kesehatan mental atau stres adalah Puskesmas Cempaka Putih, Puskesmas Gambir, Puskesmas Johar Baru, Puskesmas Kemayoran, Puskesmas Menteng, Puskesmas Sawah Besar, Puskesmas Senen, dan Puskesmas Tanah Abang di Jakarta Pusat.
Di Jakarta Utara, terdapat Puskesmas Cilincing, sementara di Jakarta Barat, ada Puskesmas Palmerah, Puskesmas Tamansari, dan Puskesmas Kembangan.
Selanjutnya, di Jakarta Selatan, layanan tersebut tersedia di Puskesmas Pancoran, Puskesmas Tebet, Puskesmas Setiabudi, Puskesmas Mampang Prapatan, Puskesmas Kebayoran Lama, Puskesmas Kebayoran Baru, dan Puskesmas Cilandak.
Terakhir, di Jakarta Timur, layanan tersebut dapat diakses di Puskesmas Pasar Rebo, Puskesmas Ciracas, Puskesmas Cipayung, Puskesmas Kramatjati, Puskesmas Duren Sawit, dan Puskesmas Matraman.
Ani menjelaskan bahwa RSUD Duren Sawit merupakan pusat rujukan utama untuk menangani berbagai kondisi, termasuk stres dan gangguan kesehatan mental.
Stres dan tekanan psikologis sering terjadi pada peserta pemilu yang gagal, namun hingga saat ini, Dinkes DKI belum memiliki data resmi terkait hal tersebut.
"Pemilu 2024 ini, dengan adanya fasilitas dan layanan kesehatan jiwa yang semakin baik, kami akan mencatat peserta pemilu yang mengalami kegagalan dan memerlukan bantuan kesehatan di wilayah DKI Jakarta," ujar Ani.
Ani berharap bahwa setiap peserta pemilu akan memprioritaskan kesehatan fisik dan mentalnya masing-masing di tengah tekanan dan harapan besar untuk memenangkan Pemilu 2024.
Sebelumnya, Anggota Komisi E DPRD DKI, Abdul Aziz, mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan fasilitas kesehatan jiwa bagi peserta pemilu sebagai langkah antisipatif jika mereka mengalami kegagalan.
"Kami meminta Dinas Kesehatan DKI untuk melakukan langkah-langkah antisipatif dengan menyiapkan fasilitas kesehatan menjelang pemilu," kata Aziz. Menurutnya, fasilitas kesehatan jiwa sangat penting karena peserta pemilu, khususnya calon legislatif, cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. (ant)