KOTA BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Masyarakat Tionghoa Peduli menggelar gerakan pangan murah pada bulan Ramadan 1445 Hijriah untuk membantu masyarakat mendapatkan berbagai kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Ronny Ahmad Nurudin, Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, menyatakan gerakan pangan murah yang digelar di 10 lokasi ini merupakan program dari Masyarakat Tionghoa Peduli. “Kegiatan ini berasal dari komunikasi yang efektif dan kolaborasi bersama yayasan dalam membantu ketersediaan kebutuhan pangan masyarakat, khususnya saat bulan Ramadan,” kata Ronny di Bandung, Senin.

Ronny menjelaskan gerakan pangan murah digelar untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan selama bulan Ramadan yang sering mengalami kenaikan. “Ini adalah hukum pasar karena ada supply and demand. Biasanya, saat Ramadan permintaan akan kebutuhan pokok meningkat, sehingga harga naik,” katanya.

Perwakilan Masyarakat Tionghoa Peduli, Djoni Toat, menyatakan  pihaknya menyiapkan sebanyak 10.000 paket sembako yang akan disalurkan di 10 lokasi di Kota Bandung sepanjang bulan Ramadan. “Kami akan menyasar masyarakat umum di beberapa lokasi. Jadi, masyarakat sekitar di lokasi itu akan diberikan kupon melalui RT maupun RW,” ujarnya.

Pada gerakan pangan murah tersebut, pihaknya menjual paket sembako yang berisi beras lima kilogram, mi instan empat bungkus, dan minyak goreng satu liter dengan harga Rp60 ribu, sedangkan harga normalnya Rp120 ribu. “Dengan adanya gerakan pangan murah ini, kami berharap dapat membantu masyarakat di tengah kenaikan harga berbagai komoditas selama bulan Ramadan,” katanya. (ant)