Sepakbola

Pelatih Qatar Ungkap Timnya Begitu Sakit karena Gagal Juara

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
26 April 2024 17:00
Pelatih Qatar Ungkap Timnya Begitu Sakit karena Gagal Juara
Kiper timnas U23 Qatar Yousef Abdulla (kiri) mendapat kartu merah saat pertandingan perempat final Piala Asia 2024 kontra Jepang di Jassim Bin Hamad Stadium, Doha, pada 25 April 2024.

JAKARTA - Pelatih Qatar U-23, Ilidio Vale, menyatakan suasana di ruang ganti timnya sangat kacau setelah gagal meraih gelar juara Piala Asia U-23 2024 di depan pendukung mereka sendiri. Qatar kalah 2-4 dari Jepang dalam pertandingan perempat final Piala Asia U-23 atau AFC Cup U-23 2024 yang berlangsung di Jassim Bin Hamad Stadium, Doha, pada Kamis malam WIB.

"Kami semua merasakan kekecewaan karena tidak mampu memenuhi impian para penggemar kami untuk menjadi juara dalam turnamen ini," kata Ilidio Vale seperti dikutip dari laman resmi AFC, Jumat. Menurut pelatih asal Portugal tersebut, turnamen ini memiliki arti penting dalam membentuk mental pemain dan memberikan pengalaman berharga. Ia menilai timnya telah membuktikan kemampuannya bermain dengan baik melawan salah satu tim terbaik Asia.

"Pemain-pemain telah menunjukkan karakter sejati mereka dalam pertandingan ini. Tentu saja, kompetisi semacam ini sangat bermanfaat karena kami telah menemukan pemain yang telah matang secara mental dan fisik, serta telah membuktikan kemampuan mereka dalam bermain melawan lawan-lawan terbaik di Asia," ujar Vale. Qatar tertinggal hanya dua menit setelah pertandingan dimulai karena gol yang dicetak oleh Fuki Yamada. Mereka berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-24 melalui sundulan Ahmed Alrawi.

Namun, Qatar harus bermain dengan 10 pemain setelah penjaga gawang Yousef Abdullah dikeluarkan dari lapangan pada menit ke-41 karena melakukan pelanggaran di luar kotak penalti. Meskipun sempat memimpin melalui gol Jassem Gaber, Qatar akhirnya kalah setelah Jepang berhasil menyamakan kedudukan dan mencetak dua gol tambahan pada babak tambahan waktu melalui Hosoya dan Kotaro Uchino.

"Kami tidak akan bisa berkompetisi di Olimpiade Paris, mimpi para pemain muda itu tidak akan terwujud. Mereka bermimpi untuk bermain di Olimpiade," tambah Vale. "Para pemain telah bekerja sangat keras selama kami bersama, dan kami telah mendapat banyak manfaat dari usaha bersama ini. Tim nasional kini memiliki pemain yang telah matang secara mental dan fisik karena mereka dapat bersaing di level tertinggi," tambahnya.

Jepang sekarang akan menunggu pemenang antara Irak atau Vietnam di babak semifinal, yang akan dilangsungkan setelah kedua tim melakoni pertandingan perempat final pada Jumat malam WIB. (ant)
 
 
 
 
 
 


Berita Lainnya