Kesehatan

Pahami Penyebab Turunnya Nafsu Makan Lansia

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
09 Juli 2024 14:30
Pahami Penyebab Turunnya Nafsu Makan Lansia
Ilustrasi anak bersama orangtua yang sudah lanjut usia (lansia).

JAKARTA - Ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dr Mahar Mardjono, Jakarta, Sheila Octavia, S.Gz, menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan turunnya nafsu makan pada lansia, mulai dari fungsi fisiologis hingga masalah gizi.

"Lansia itu sudah mulai memasuki fase akhir kehidupan, jadi usianya dimulai sejak 60 tahun ke atas dan memang permasalahannya mulai beragam, mulai dari fungsi fisiologis hingga masalah gizi yang semakin kompleks," kata Sheila dalam diskusi daring di Jakarta, Senin.

Sheila menyarankan agar penyebab turunnya nafsu makan pada lansia dikaji lebih dalam. Setiap individu memiliki situasi yang berbeda-beda, dan penyebabnya dapat bervariasi. Salah satu penyebab yang disebutkan adalah kondisi fisik lansia yang tidak lagi berfungsi secara maksimal. Misalnya, susunan gigi yang sudah tidak utuh atau berkurang, menyebabkan kesulitan untuk menggigit dan mengunyah makanan bertekstur keras dan padat seperti daging utuh. Selain itu, lambung yang terbiasa memakan makanan dalam jumlah lebih sedikit juga bisa menjadi penyebab.

Selain itu, faktor psikologis juga berperan. Beberapa lansia mengalami penurunan nafsu makan karena ingin makan bersama anggota keluarganya atau merasa dekat dengan anak dan cucu. Porsi makan juga perlu diperhatikan. Anggota keluarga harus memahami apakah lansia kehilangan nafsu makan karena alasan tertentu atau karena porsi makan yang diberikan terlalu banyak. Beberapa lansia tidak terbiasa makan dalam porsi besar, sehingga makanannya bisa dibagi-bagi sesuai takaran. Ada yang bisa makan tiga kali sehari, namun ada juga yang bisa makan lima kali sehari, tergantung pada kekuatan lambungnya.

Penurunan nafsu makan juga bisa disebabkan oleh efek obat yang dikonsumsi atau perasaan yang dirasakan saat itu, seperti merasa sedih atau bosan karena olahan makanan yang monoton. Sheila menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengenali berbagai penyebab penurunan nafsu makan pada lansia. Keluarga yang sering berinteraksi dan bertemu setiap hari harus mampu menggali penyebabnya lebih dalam. Misalnya, jika pengolahan makanannya cenderung monoton, lansia bisa merasa bosan. Oleh karena itu, peran keluarga sangat penting untuk memahami kondisi orang tua mereka.

"Ini harus digali lagi dan yang tahu keluarganya karena setiap hari yang ketemu keluarganya atau misalnya pengolahan makannya cenderung makan itu-itu saja. Lansia bisa saja bosan, jadi memang banyak penyebabnya. Makanya peran keluarga sangat dibutuhkan, biar bisa tahu kondisi orang tuanya seperti apa," ujar Sheila. (ant)
 
 


Berita Lainnya