Kesehatan

Operasi Bibir Sumbing Perlu Revisi, Ortu Jangan Tunda dan Jangan Ragu

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
12 Juli 2024 10:30
Operasi Bibir Sumbing Perlu Revisi, Ortu Jangan Tunda dan Jangan Ragu
Ilustrasi anak mengalami bibir sumbing.

JAKARTA - Dokter spesialis bedah plastik subspesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo menyatakan masalah dana dan sesi konsultasi bersama orang tua sering menjadi tantangan bagi pasien yang ingin melakukan revisi bibir sumbing.

"Revisi bibir sumbing, jika ditanya perlu atau tidaknya, menurut saya perlu. Namun, seringkali kendalanya adalah kekhawatiran biaya yang mahal," kata dr. Kristaninta Bangun, Sp.B.P.R.E., Subsp.K.M (K), dalam diskusi daring di Jakarta. Kristan menjelaskan banyak orang tua pasien khawatir biaya revisi bibir sumbing akan lebih mahal dari operasi sebelumnya.

Akibatnya, operasi yang seharusnya segera dilakukan pada pasien anak maupun dewasa jadi tertunda. Penundaan ini berdampak pada kualitas hidup pasien, terutama bagi pasien dewasa. Mereka mungkin masih mengalami kesulitan mengunyah atau menelan, sering kali makanan atau minuman yang dikonsumsi keluar dari celah mulut, serta tingkat kepercayaan diri yang menurun.

Tantangan lain berkaitan dengan komunikasi dua arah antara dokter dan orang tua selama sesi konsultasi. Kristan mengungkapkan  dalam beberapa sesi konsultasi kasus anak-anak, orang tua lebih banyak menyampaikan keluhan dibandingkan pasien itu sendiri.

"Untuk revisi bibir sumbing pada anak, yang perlu diyakinkan adalah orang tuanya. Seringkali anak belum sadar soal penampilan. Intinya, jika masih kurang, kita masih bisa lakukan perbaikan. Namun, hanya beda satu dua milimeter saja, orang tua sudah terganggu," ujarnya. Lebih lanjut, Kristan menjelaskan bahwa orang tua atau anggota keluarga pasien yang ingin melakukan revisi bibir sumbing tidak perlu khawatir soal biaya. Saat ini, operasi dapat ditanggung oleh BPJS. Keluarga dapat mengajukan rujukan dari RSUD terdekat ke RSCM agar segera mendapatkan tindakan sesuai kondisi pasien.

Terkait sesi konsultasi, Kristan menegaskan  orang tua tidak perlu ragu karena beberapa rumah sakit, seperti RSCM, sudah memiliki tim khusus untuk menangani operasi revisi bibir sumbing. Karena dalam prosesnya banyak hal yang perlu dipastikan, operasi baru akan dilakukan setelah dokter berdiskusi dengan dokter dari departemen lain seperti THT, rehabilitasi medis, dan psikolog, guna mengetahui adanya masalah lain seperti trauma atau gangguan fisik lain yang disebabkan oleh bibir sumbing.

Orang tua juga diharapkan tidak menunjukkan keluhan mereka di depan anak, agar kepercayaan diri anak tidak berkurang akibat penampilannya yang mungkin berbeda dari anak-anak lain yang normal. "Yang penting adalah anak diberikan keyakinan dia memiliki kelebihan dalam berbagai hal lain selain kekurangannya, sehingga dapat mencegah rasa tidak percaya diri karena penampilannya," saran dr. Kristan. (ant)


Berita Lainnya