Sepakbola

NOC Apresiasi PSSI Tunda Liga 1 agar Fokus ke Olimpiade 2024 Paris

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
01 April 2024 10:30
NOC Apresiasi PSSI Tunda Liga 1 agar Fokus ke Olimpiade 2024 Paris
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC), Raja Sapta Oktohari (kiri), menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Sabtu (30/3/2024).

JAKARTA - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, mengapresiasi sikap tegas Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menunda gelaran Liga 1 Indonesia musim ini untuk mendukung langkah timnas Indonesia menuju Olimpiade 2024 Paris, Prancis.

Penundaan tersebut diputuskan melalui Rapat Executive Committee (Exco) yang digelar Sabtu (30/3/2024) untuk memungkinkan klub-klub peserta Liga 1 meminjamkan pemainnya untuk tampil bersama timnas Indonesia di asuhan pelatih Shin Tae-yong di Piala Asia U-23 2024 Qatar. Penundaan ini diberlakukan pada pekan ke-31 yang dimulai pada 1 April sampai selesainya pergelaran Piala Asia U-23 pada 3 Mei mendatang.

"Kami mengapresiasi sikap tegas PSSI yang memprioritaskan Olimpiade dari pada liga. Langkah yang diambil ini sudah sangat tepat karena kepentingan Nasional atau Merah Putih lebih besar dari kepentingan pribadi maupun kelompok," ujar Okto melalui keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Minggu. Penampilan timnas Indonesia U-23 di Piala Asia sangatlah penting, mengingat event tersebut menjadi ajang kualifikasi menuju Olimpiade Paris.

Di Piala Asia, Garuda Muda tergabung di Grup A bersama tuan rumah Qatar, Yordania, dan Australia. Indonesia minimal harus menembus babak semifinal untuk dapat berlaga di Olimpiade Paris, di mana tiga peringkat teratas akan otomatis lolos dan jika menjadi peringkat keempat akan merebutkan satu tiket dengan laga playoff melawan wakil Afrika, Guinea, yang menempati posisi keempat Piala Afrika U-23 2023.

"Sebagai masyarakat Indonesia, kita harus mendukung perjuangan Timnas Indonesia supaya bisa lolos ke Olimpiade. Jika terjadi, ini bisa menjadi sejarah baru bagi sepak bola Indonesia dan memberikan dampak positif bagi perkembangan sepak bola kita ke depan," ungkap Okto. Sepanjang sejarah, cabang olahraga sepak bola baru sekali tampil di Olimpiade, tepatnya pada Olimpiade 1956 di Melbourne, Australia.

Kala itu, langkah Merah Putih yang dilatih Tony Pogacknik terhenti di babak perempat final setelah dikalahkan Uni Soviet 0-4 pada laga yang digelar di Olympic Park Stadium, Melbourne. (ant)


Berita Lainnya