JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan adanya erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, yang menghasilkan kolom abu vulkanik setinggi 800 meter.

Menurut Yadi Yuliandi, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, letusan terjadi pada pukul 06.02 WIB dengan kolom abu intensitas sedang berwarna putih hingga kelabu yang mengarah ke tenggara. Amplitudo maksimum yang tercatat adalah 22 milimeter dengan durasi 131 detik.

PVMBG memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 13 kilometer dari pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas di tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 500 meter karena berpotensi terdampak oleh perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak Gunung Semeru.

Selain itu, masyarakat dihimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.

Selama periode 11 Februari 2024, Gunung Semeru mencatat sejumlah gempa letusan, gempa guguran, gempa hembusan, gempa harmonik, dan gempa tektonik jauh. Pada 12 Februari 2024, hingga pukul 06.00 WIB, terjadi sejumlah gempa letusan, gempa guguran, dan gempa hembusan.

Gunung Semeru merupakan gunung api paling aktif di Indonesia dan selama tahun lalu mengalami ribuan kali erupsi. PVMBG terus memantau Gunung Semeru secara visual dan instrumental dari dua pos pengamatan yang berada di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. (ant)