Sepakbola
Meski Menang 4-0 tapi Pelatih Australia Bilang Begini untuk Timnas Indonesia
JAKARTA - Meskipun menyerah 4-0 kepada Australia dalam laga 16 besar Piala Asia 2023 di Qatar, Indonesia berhasil menunjukkan performa yang patut diapresiasi. Tim Garuda tampil percaya diri dan agresif, meskipun bersaing dengan lawan yang memiliki peringkat FIFA 121 tingkat di atas mereka.
Pelatih Australia Graham Arnold, mengakui keberanian dan tekanan yang diberikan oleh tim asuhan Shi Tea-yong. Dalam keterangan pasca-pertandingan, Arnold bahkan memberikan penghargaan terhadap cara Indonesia menekan pertahanan Australia.
Pada paruh pertama pertandingan, meskipun terjadi gol bunuh diri Elkan Baggott dan gol Martin Boyle, Indonesia lebih banyak menciptakan peluang daripada Australia. Tim Garuda, dengan striker Rafael Struick sebagai ujung tombak, menunjukkan keberanian dan agresivitas yang memaksa Socceroos kehilangan bola 40 kali di daerah pertahanan mereka sendiri.
Meskipun akhirnya kehilangan keseimbangan pada menit-menit terakhir, penampilan Indonesia di Piala Asia 2023 patut diapresiasi. Jordi Amat cs menjadi tim yang lebih menekan dengan berhasil menembus area penalti lawan lebih sering (23 kali bagi Indonesia, 19 kali bagi Australia).
Meski Indonesia memiliki peluang untuk membalikkan keadaan sebelum gol Craig Goodwin, kekalahan ini dianggap sebagai pengalaman berharga bagi tim muda Garuda. Dalam turnamen ini, Indonesia menjadi tim dengan skuad termuda, dengan usia rata-rata pemain 23,27 tahun.
Menjelang Piala Dunia 2026, Indonesia memiliki potensi untuk terus berkembang. Meskipun saat ini hanya mengumpulkan satu poin dalam kualifikasi, energi timnas dapat diarahkan untuk meraih hasil yang lebih baik. Tim yang semakin matang dan kuat diperlukan untuk menghadapi Piala Asia 2027 di Arab Saudi dan Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Kekalahan dari Australia harus dijadikan bahan evaluasi, sambil tetap fokus pada tujuan jangka panjang. Dengan jadwal yang padat, termasuk pertandingan kandang melawan Vietnam, Irak, dan Filipina, Indonesia memiliki peluang untuk meraih prestasi monumental dan menuliskan sejarah baru dalam dunia sepak bola internasional. (ant)