Internasional

KETERLALUAN! GAZA Krisis Pangan Akibat Blokade Penjajah Israel

Redaksi — Satu Indonesia
07 Maret 2025 07:09
KETERLALUAN! GAZA Krisis Pangan Akibat Blokade Penjajah Israel
Suasana Gaza dibulan Ramadhan yang memiliki keterbasan pangan (Foto: Istimewa)

PALESTINA - Gaza menghadapi ancaman krisis pangan besar-besaran akibat blokade penjajah Israel terhadap bantuan kemanusiaan. Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa stok pangan di gudang PBB hanya cukup untuk menjaga dapur umum selama kurang dari dua minggu. Situasi ini semakin parah dengan pemblokiran akses terhadap bahan bakar, obat-obatan, dan persediaan penting lainnya.

Pemicu Krisis: Blokade dan Ketegangan Politik
Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim bahwa pemblokiran ini dilakukan untuk menekan Hamas agar menyetujui proposal gencatan senjata yang diusulkan oleh utusan Presiden AS, Donald Trump, Steve Witkoff. AS dan penjajah Israel menginginkan perpanjangan gencatan senjata tahap pertama, yang berakhir pada 1 Maret 2025, hingga Paskah. Namun, Hamas menolak perpanjangan ini karena dinilai tidak memenuhi tujuan utama mereka, yakni pembebasan Palestina.

Pemimpin Hamas, Mahmoud Mardawi, menegaskan bahwa negosiasi harus segera memasuki tahap kedua, yang mencakup penghentian perang secara permanen dan penarikan penuh pasukan penjajah Israel dari Gaza. Ketidaksepakatan ini menyebabkan berakhirnya gencatan senjata tahap pertama, diikuti dengan keputusan penjajah Israel untuk menghentikan seluruh pasokan bantuan ke Gaza mulai 2 Maret 2025.

Harga Pangan Melonjak Drastis
Blokade ini berdampak langsung pada ketersediaan pangan di Gaza. Menurut laporan PBB, harga bahan makanan pokok meningkat tajam:

Harga tepung dan sayuran naik lebih dari 100 kali lipat.
Harga telur melonjak hingga 150 persen.
Harga gula naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan sebelum perang.
Belala al-Helou, seorang pedagang di Gaza, mengungkapkan bahwa kenaikan harga yang ekstrem telah memicu kepanikan di kalangan warga. "Orang-orang panik tentang persediaan makanan. Hari ini satu kilo gula harganya 10-12 shekel, lebih dari dua kali lipat harga sebelum perang," ujarnya kepada AFP. Seorang pembeli lainnya, Adly al-Ghandour, memperingatkan bahwa jika penutupan perbatasan terus berlanjut, harga pangan bisa meningkat hingga 200 persen.

Tindakan Hamas di Pasar
Menyikapi lonjakan harga yang semakin tak terkendali, Hamas mengerahkan aparatnya untuk melakukan inspeksi pasar. Mereka memperingatkan para pedagang agar tidak menaikkan harga secara tidak wajar dan meminta warga melaporkan pelanggaran harga. Jika ditemukan pelanggaran, Hamas akan menahan dan menginterogasi pedagang, serta menyita barang yang kemudian dijual kembali dengan harga lebih rendah.

Situasi Gaza Kian Memburuk
Dengan krisis pangan yang semakin parah dan ketidakpastian dalam negosiasi gencatan senjata, masa depan warga Gaza berada dalam ancaman serius. PBB dan organisasi kemanusiaan mendesak penjajah Israel untuk membuka akses bantuan guna mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar. (mul)

Ikuti perkembangan terbaru seputar Gaza hanya di sini. Bagikan artikel ini untuk meningkatkan kesadaran!


#KrisisGaza #Blokadepenjajah Israel #PBB #PanganDunia #GencatanSenjata


Berita Lainnya