Kesehatan

Ketahui Bunda, Begini Cara Kurangi Konsumsi Gula pada Anak

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
03 September 2024 11:00
Ketahui Bunda, Begini Cara Kurangi Konsumsi Gula pada Anak
Dokter spesialis anak dan konsultan gizi dr Yoga Devaera, Sp.A(K) (tengah) menyampaikan paparannya dalam acara Ngobras (Ngobrol Sehat) di Plaza Sentral, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2024).

JAKARTA - Dokter spesialis anak dan konsultan gizi, dr. Yoga Devaera, Sp.A(K), menjelaskan bagaimana lingkungan dan kebiasaan dapat memengaruhi preferensi anak terhadap rasa manis. Hal ini disampaikan dalam acara "Ngobras (Ngobrol Sehat): Meluruskan Miskonsepsi Gula pada Nutrisi Anak" di Plaza Sentral Jakarta, pada hari Selasa.

Menurut dr. Yoga, kesukaan anak terhadap rasa manis sering kali terbentuk sejak dini dan dapat bertahan hingga dewasa jika tidak diintervensi dengan tepat. "Sumber kalori yang sering disukai anak-anak adalah rasa manis. Namun, kesukaan ini juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Jika anak terbiasa dengan makanan atau minuman manis, kebiasaan ini bisa terbawa hingga dewasa," kata dokter anak dari RS UI tersebut.

Dr. Yoga memberikan panduan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi konsumsi gula pada anak secara bertahap. "Jika sudah terbiasa, kita bisa mulai mengurangi gula secara perlahan. Misalnya, jika biasanya anak minum susu dengan dua sendok makan gula, kita bisa mulai menguranginya sedikit demi sedikit," sarannya.

Dia juga menekankan pentingnya strategi pengalihan secara bertahap. Misalnya, jika anak terbiasa minum susu dengan rasa tertentu seperti stroberi atau cokelat, sebaiknya tidak langsung diberi susu putih. "Anak mungkin tidak akan langsung mau beralih ke susu putih. Oleh karena itu, kita bisa memulainya dengan mengganti wadah susu, misalnya dari kotak ke gelas, sambil tetap menggunakan susu yang sama. Setelah anak terbiasa, kita bisa mulai mencampur sedikit susu tanpa rasa, dan secara bertahap meningkatkan proporsinya," jelasnya.

Menurut dr. Yoga, proses ini bisa memakan waktu lama, bahkan berbulan-bulan, namun sangat penting untuk membentuk kebiasaan makan yang lebih sehat. "Ini bukan proses yang bisa selesai dalam 1-2 hari. Terkadang membutuhkan waktu yang lama, namun hal ini bisa dilakukan. Anak yang terbiasa dengan makanan manis dapat dilatih untuk mengurangi keinginannya terhadap rasa manis."

Untuk orang dewasa, dr. Yoga menyebut bahwa peralihan ke pola makan rendah gula bisa dilakukan lebih cepat, asalkan ada motivasi yang kuat. "Bagi orang dewasa, perubahan bisa dilakukan lebih cepat, tergantung pada niat dan motivasi. Jika seseorang benar-benar ingin mengurangi konsumsi gula, mereka bisa melakukannya langsung," katanya.

Dr. Yoga menyarankan agar pengurangan konsumsi gula dilakukan secara bertahap, terutama pada anak-anak, untuk membiasakan lidah mereka terhadap rasa yang kurang manis. Hal ini penting untuk mencegah mereka mengembangkan preferensi yang berlebihan terhadap makanan dan minuman tinggi gula di masa depan. (ant)
 
 


Berita Lainnya