Daerah

Jelang Ramadan dan Idulfitri, Peran Bulog Penting Stabilkan Harga Beras

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
19 Februari 2024 16:00
Jelang Ramadan dan Idulfitri, Peran Bulog Penting Stabilkan Harga Beras
Pekerja mengangkat beras Bulog di gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024).

MALANG - Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya mengungkapkan  keberadaan Perum Bulog memiliki peran penting dalam stabilisasi harga beras yang belakangan ini mengalami kenaikan.

Peneliti senior PPKE FEB Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, di Kota Malang, Jawa Timur, pada hari Senin menyatakan  dalam jangka pendek, pemerintah melalui Perum Bulog harus meningkatkan pasokan beras di pasar rakyat melalui operasi pasar terbuka.

"Karena cadangan Bulog sekitar 1,4 juta ton beras dan cukup untuk program stabilisasi harga beras," ujar Joko Budi. Joko Budi menjelaskan  setelah melakukan operasi pasar terbuka yang diharapkan dapat menekan harga beras, Perum Bulog juga harus memperkuat stok beras dengan melakukan penyerapan saat musim panen raya pada Maret 2024.

"Penguatan serapan beras dari tingkat petani oleh Perum Bulog diperlukan untuk menjaga stabilitas harga terutama saat memasuki bulan Ramadhan dan menjelang perayaan Idulfitri 1445 Hijriyah," katanya.

"Bulog dapat kembali memperkuat stok beras dengan menyerap lebih banyak saat musim panen. Hal ini perlu dilakukan untuk stabilisasi harga pada Ramadan dan Hari Raya Idulfitri," tambahnya.

Ia menyarankan program-program seperti melanjutkan modernisasi pertanian untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan realisasi food estate, diversifikasi pangan, dan penguatan ketahanan pangan keluarga melalui urban farming.

"Serta pemanfaatan lahan pekarangan untuk pangan lestari," ujarnya. Kenaikan harga beras belakangan ini, menurutnya, diperkirakan karena cuaca ekstrem pada 2023 yang berdampak pada produksi, serta pembatasan ekspor beras oleh beberapa negara.

"Situasi ini ditambah dengan peningkatan daya beli masyarakat karena gelontoran bansos dan dana kampanye pileg maupun pilpres. Fluktuasi harga beras dan komoditas pangan lainnya diperkirakan akan kembali normal pada Maret seiring dengan musim panen padi," tambahnya.

Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, harga rata-rata beras kualitas premium di Jawa Timur pada awal Januari adalah Rp13.884 per kilogram, dan kemudian naik menjadi Rp15.055 per kilogram pada pertengahan Februari 2024. (ant)

 

 

 

 


Berita Lainnya