Selebriti
Inalillahi Marissa Haque Meninggal Dunia, Berikut Profilnya
JAKARTA - Dunia hiburan dan politik Indonesia berduka. Artis senior Marissa Haque, yang juga merupakan istri dari aktor dan penyanyi Ikang Fawzi, meninggal dunia pada Rabu dini hari, 2 Oktober 2024. Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh putri mereka, Chiki Fawzi, melalui unggahan di akun media sosialnya pada Rabu pagi.
"Telah berpulang ke rahmatullah ibu saya," tulis Chiki dalam unggahannya. "I love you so much, ibu," tambahnya, sambil membagikan foto dirinya sedang menggenggam tangan ibundanya, Marissa Haque.
Profil
Marissa Haque dikenal sebagai salah satu artis legendaris Indonesia pada era 1980-an. Berdasarkan informasi dari Wikipedia, Marissa Grace Haque (lahir 15 Oktober 1962) adalah seorang aktris sekaligus politikus di Indonesia.
Sebagai anak sulung dari keluarga Haque, ia merupakan kakak dari model dan aktris Soraya Haque serta pembawa acara televisi Shahnaz Haque. Marissa memulai kariernya di dunia perfilman, membintangi sejumlah film layar lebar, termasuk drama romantis seperti Tinggal Landas Buat Kekasih (1984) dan Biarkan Bulan Itu (1986). Aktingnya yang memukau dalam kedua film ini mengantarkannya meraih nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia, dengan kemenangan sebagai Aktris Pendukung Terbaik untuk perannya dalam Tinggal Landas Buat Kekasih.
Marissa lahir di Balikpapan dan menjalani masa kecil berpindah-pindah antara Palembang dan Jakarta. Ia menempuh pendidikan di SD Tebet Timur Pagi III Jakarta setelah sebelumnya bersekolah di Palembang. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 73 Tebet dan SMA Negeri 8 Jakarta Selatan.
Marissa berasal dari keluarga dengan latar belakang yang beragam. Ayahnya, Allen Haque, adalah keturunan Pakistan dan Belanda-Prancis, sementara ibunya, Mieke Soeharijah binti Cakraningrat, berasal dari Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Pada 3 Juli 1986, Marissa menikah dengan Ikang Fawzi, seorang aktor dan penyanyi. Keduanya bertemu saat sama-sama berperan dalam film Tinggal Landas Buat Kekasih (1984), yang disutradarai oleh Sophan Sophian. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak perempuan, Isabella Muliawati Fawzi dan Chikita Fawzi.
Karir Artis
Marissa Haque, kakak dari Soraya Haque dan Shahnaz Haque, memulai kariernya di industri perfilman Indonesia dan telah membintangi berbagai film layar lebar. Ia pertama kali terjun ke dunia hiburan melalui kegiatan bernyanyi dan menari di sanggar "Swara Mahardika" yang dipimpin oleh Guruh Soekarnoputra.
Pada tahun 1980, sutradara M.T. Risyaf memberikan tawaran peran kepada Marissa dalam film Kembang Semusim. Selain dikenal sebagai aktris, Marissa juga menjadi populer di kalangan masyarakat berkat tampil dalam iklan sabun Lux, terutama setelah ia memenangkan Piala Citra pada tahun 1985.
Peran yang membuatnya terkenal di antaranya dalam film Tinggal Landas Buat Kekasih (1984) dan Biarkan Bulan Itu (1986). Berkat akting yang memukau dalam kedua film tersebut, Marissa menerima nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia. Ia berhasil membawa pulang Piala Citra untuk kategori Aktris Pendukung Terbaik lewat perannya di film Tinggal Landas Buat Kekasih.
Marissa Haque diakui sebagai salah satu artis legendaris di era 1980-an yang meninggalkan jejak berkesan di dunia perfilman Indonesia.
Karir Politik
Marissa Haque juga sempat terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPR. Berikut jejak karier politiknya:
PDIP
Marissa memulai karier politiknya sebagai anggota DPR pada tahun 2004 melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mewakili daerah pemilihan Jawa Barat II yang mencakup Kabupaten Bandung. Pada bulan Juni 2006, ia diangkat menjadi Duta Badak oleh WWF Indonesia. Namun, ketika mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Banten mendampingi Zulkieflimansyah pada pemilihan kepala daerah Banten tahun 2006, Marissa dikeluarkan dari DPR. Pasangannya diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Sarikat Indonesia (PSI), sementara PDIP mendukung pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Mohammad Masduki yang memenangkan pemilu tersebut.
Marissa menyatakan bahwa ia diminta mundur oleh Pramono Anung dan dipecat oleh Megawati. Namun, pada 30 April 2012, ia merevisi pernyataannya dan menyebutkan bahwa keputusannya keluar dari PDIP terjadi karena hal yang membuatnya merasa tidak nyaman.
PPP
Setelah meninggalkan PDIP, Marissa bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 7 Oktober 2007 saat partai tersebut mengadakan acara Nuzulul Quran di kantor DPP PPP, Jakarta. Kepindahannya diikuti oleh suaminya, Ikang Fawzi, dan Paula Onky Alexander.
PAN
Pada 4 Oktober 2012, Marissa resmi bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Kepindahannya dari PPP dikarenakan alasan prinsip. Ketua DPP PPP, M Yunus, mengonfirmasi bahwa Marissa pindah karena tak ingin berseberangan dengan suaminya yang merupakan kader PAN. Marissa menolak disebut "kutu loncat" dan lebih memilih menyebut kepindahannya sebagai "dirayu" oleh Hatta Rajasa.
Pendidikan
Marissa Haque merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Trisakti dengan fokus pada bidang hukum perdata. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 di Universitas Katolik Atma Jaya, khususnya dalam bidang bahasa anak tuna rungu. Selain itu, Marissa juga meraih gelar Magister Administrasi Bisnis (MBA) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Pada Februari 2012, ia berhasil meraih gelar doktor dari Pusat Studi Lingkungan di Institut Pertanian Bogor. (dbs)