Kesehatan

Hati-Hati, Kasus TBC di Kota Kediri Tinggi

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
30 April 2024 13:30
Hati-Hati, Kasus TBC di Kota Kediri Tinggi
Rapat koordinasi terkait dengan penanganan penderita Tuberkulosis (TBC) di Kediri, Jawa Timur.

KEDIRI - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa temuan penderita tuberkulosis (TBC) di daerah tersebut masih cukup tinggi, sehingga seluruh tenaga kesehatan juga berkolaborasi untuk mengurangi jumlah kasus.

Penjabat (PJ) Wali Kota Kediri Zanariah menyatakan bahwa TBC masih menjadi masalah kesehatan serius, terutama dengan Indonesia sebagai peringkat dua negara dengan beban TBC tertinggi di dunia. Kota Kediri mencatat 1.380 kasus TBC sensitif obat dan 40 kasus TBC resisten obat, angka tertinggi dalam lima tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh pengobatan yang tidak konsisten, membuat bakteri penyebab TBC, Mycobacterium tuberculosis, menjadi resisten terhadap obat-obatan.

Tantangan dalam penanganan TBC adalah tingginya angka putus pengobatan karena durasi pengobatan yang lama, efek samping obat, kesulitan akses, masalah ekonomi, dan stigma negatif. Upaya pemberantasan TBC terus dilakukan pemerintah, dengan setiap fasilitas kesehatan yang menemukan kasus TBC wajib melaporkan ke dinas kesehatan dan mencatat di Sistem Informasi Tuberkulosis.

Seluruh tenaga kesehatan diminta untuk bersinergi mencapai target eliminasi TBC tahun 2030, karena mereka merupakan ujung tombak dalam penanganan TBC. Workshop Update Tatalaksana Tuberkulosis (TBC) Sensitif Obat (SO) dan TBC Resisten Obat (RO) bagi tenaga kesehatan di Kota Kediri diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensi mereka dalam pelayanan program TBC.

Workshop ini diisi oleh narasumber dari Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah Surabaya dan RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Muhammad Fajri dan peserta workshop dari berbagai bidang kesehatan. Semoga dengan upaya ini, kasus TBC di Kota Kediri dapat terus berkurang dan kesehatan masyarakat meningkat. (ant)
 
 
 
 
 
 


Berita Lainnya