Sepakbola

Evaluasi untuk Timnas Indonesia, Sebaiknya Diisi Pemain Terbaik Liga

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
29 Januari 2024 08:30
Evaluasi untuk Timnas Indonesia, Sebaiknya Diisi Pemain Terbaik Liga
Ekspresi kekalahan pemain Timnas Indonesia dari Timnas Australia pada babak 16 besar Piala Asia 2023 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Minggu (28/1/2024).

MEDAN - Legenda sepak bola nasional, Peri Sandria menekankan perlunya adanya regulasi di Liga 1 Indonesia untuk memastikan peningkatan pengalaman pemain muda lokal di dalam liga.

"Pemain muda kita memiliki potensi yang bagus. Namun, mereka memerlukan pengalaman dan jam terbang," ujar Peri saat dihubungi dari Medan, Minggu. Penyerang timnas Indonesia yang meraih medali emas SEA Games 1991 itu juga memberikan peringatan kepada PSSI dan operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB) tim nasional Indonesia sebaiknya diisi dengan pemain berkualitas dari liga.

Peri berpendapat bahwa jika kompetisi tidak memberikan peluang kepada pemain lokal, terutama yang masih muda, untuk berkembang, maka timnas Indonesia akan cenderung lebih bergantung pada pemain naturalisasi.

Dia menekankan bahwa naturalisasi bukanlah hal yang negatif, selama hal tersebut tidak menghambat perkembangan bakat-bakat lokal di dalam liga. "Setiap pemain yang berkompetisi memiliki motivasi untuk masuk ke tim nasional. Namun, bagaimana kita bisa menjaga motivasi itu jika pemain-pemain lokal tidak diberikan kesempatan?" ujar Peri.

Pria yang pernah menjadi pencetak gol terbanyak Liga Indonesia dalam satu musim dengan 34 gol pada musim 1994-1995 ini kemudian menyentuh masalah penyerang lokal di timnas Indonesia. Menurut Peri, setelah pensiunnya penyerang legendaris Bambang "Bepe" Pamungkas, timnas Indonesia kehilangan penyerang lokal yang mencuat.

Sejak itu, menurutnya, klub-klub lebih memilih untuk menurunkan penyerang asing di liga, dan tidak ada lagi penyerang lokal yang mencapai prestasi yang sama. Terakhir kali pemain Indonesia menjadi penyerang tersubur di Liga Indonesia terjadi pada tahun 2013, dengan Boaz Solossa mencetak 25 gol. Sementara itu, pemain lokal terakhir yang meraih gelar pemain terbaik liga adalah Ferdinand Sinaga pada tahun 2014.

Meskipun sejak Liga 1 Indonesia 2017 telah ada pembatasan jumlah pemain asing di setiap klub, yakni dua pemain asing, satu pemain Asia, dan satu "marquee player", kuota pemain asing terus bertambah. Pada musim 2023-2024, Liga 1 Indonesia meningkatkan kuota pemain asing menjadi enam per klub, dengan rincian empat pemain asing dari mana saja, satu dari Asia, dan satu dari Asia Tenggara. (ant)
 
 
 


Berita Lainnya