Sepakbola

Erick Thohir Tegaskan Prioritaskan SEA Games

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
21 Juni 2024 11:00
Erick Thohir Tegaskan Prioritaskan SEA Games
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menjawab pertanyaan para pewarta pada konferensi pers di Gedung Danareksa, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan prestasi timnas sepak bola Indonesia di SEA Games 2025 tetap menjadi prioritas utama bagi organisasi yang dipimpinnya, sementara Piala AFF 2024 dijadikan sasaran antara.

Piala AFF 2024 akan digelar pada November hingga Desember 2024. Di akhir tahun yang sama, timnas Indonesia juga akan memainkan pertandingan-pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dengan enam laga yang berlangsung dari 5 September hingga 19 November.

“Untuk SEA Games dan AFF, kita masih menunggu keputusan dari AFF dan juga SEA Games mengenai batasan usia yang akan diterapkan. Jadi memang SEA Games menjadi target penting bagi kita, di mana salah satunya adalah membentuk tim jangka panjang melalui beberapa event kompetisi seperti AFF,” kata Erick dalam konferensi pers di Gedung Danareksa, Jakarta, Kamis.

Sejak 2001, SEA Games menerapkan peraturan pembatasan usia pemain. Umumnya, pemain yang tampil di SEA Games maksimal berusia 23 tahun, meski sempat ada perubahan pada SEA Games 2017 dan 2023 yang membatasi usia maksimal 22 tahun. Sementara itu, Piala AFF tidak menetapkan pembatasan usia maksimal pemain, sehingga biasanya tim-tim peserta menurunkan tim senior mereka.

Erick juga menekankan pentingnya pembibitan pemain muda tanpa memanggil kembali pemain-pemain muda yang sudah pernah membela timnas senior untuk memperkuat tim kelompok umur. “Kalau nanti negara-negara lain di AFF menurunkan tim senior, ya tidak apa-apa. Selama ini, tim senior kita mayoritas terdiri dari pemain di bawah 25 tahun. Contohnya, ketika Turki melawan Georgia, siapa yang mencetak gol? Arda Guler yang berusia 19 tahun. Jadi sepak bola adalah dinamika yang menarik, dan umur tidak boleh menjadi kendala. Pemain seperti Marselino Ferdinan yang sudah bisa bermain di timnas senior, tidak perlu ditarik ke bawah lagi,” jelas Erick.

Erick juga mencontohkan timnas Kroasia di Piala Eropa 2024 yang banyak dihuni pemain berusia tua dan saat ini kesulitan di fase grup dengan satu kekalahan dan satu kali imbang. “Artinya, kita harus berani melakukan perubahan besar. Itulah mengapa elite pro academy sekarang sudah ada tidak hanya di Liga 1, tetapi juga Liga 2 untuk U16. Kita harus terus mencari talenta dari bawah agar bisa muncul. Dengan populasi 280 juta penduduk Indonesia, harus ada lebih banyak pemain berbakat yang muncul. Tidak mudah, tapi kita harus punya keberanian,” pungkas Erick. (ant)
 
 


Berita Lainnya