Kesehatan

Dokter Ingatkan Pentingnya Imunisasi Polio, Jangan Terlewat

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
15 Juli 2024 14:00
Dokter Ingatkan Pentingnya Imunisasi Polio, Jangan Terlewat
Bayi mendapatkan vaksin polio saat imunisasi di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

JAKARTA - Dokter spesialis anak di RSUD Pasar Rebo, dr. Arifianto, Sp. A(K), mengingatkan pentingnya orang tua untuk mengikutsertakan anak-anak mereka dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 guna mencegah penyebaran polio di Jakarta.

“Penyakit ini sangat terkait dengan temuan virus. Kebetulan, virus yang ditemukan di luar Jakarta dalam kurun waktu dua tahun terakhir adalah virus tipe 2. Tipe ini tidak ada dalam vaksin tetes sebelumnya. Itulah mengapa vaksin ini perlu diberikan untuk melengkapi,” kata Arifianto dalam diskusi daring yang diadakan oleh Puskesmas Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

Arifianto menjelaskan bahwa vaksin Polio terdiri dari dua jenis, yakni tetes dan suntik. Vaksin Polio tetes adalah vaksin hidup yang dilemahkan, sedangkan vaksin Polio suntik adalah vaksin yang sudah dimatikan. Perbedaan antara kedua vaksin ini juga terdapat pada kandungannya. Vaksin Polio tetes yang digunakan dalam program pemerintah hanya mencakup dua tipe, yaitu Polio tipe 1 dan 3. Untuk melengkapi tipe 1, 2, dan 3, diperlukan vaksin Polio suntik. Pemberian vaksin suntik diharapkan dapat mempertahankan status Polio tipe 2 yang sudah dinyatakan tidak ada agar tetap tidak ada.

“Vaksin ini saling melengkapi. Indonesia sempat dinyatakan bebas Polio pada 2014. Ketika sudah bebas Polio, maka yang awalnya tetes semua, ada penambahan yaitu vaksin suntik,” jelas Arifianto. Arifianto juga menekankan vaksin ini aman dan sudah digunakan saat sub-PIN tahun lalu di beberapa daerah. Dengan demikian, vaksin ini pun sudah teruji aman dan efektif.

Vaksin Polio yang akan diberikan pada PIN Polio juga minim efek samping. Efek samping yang mungkin terjadi adalah mual dan muntah karena vaksin tersebut diberikan untuk area pencernaan. Namun, ada kelompok anak-anak yang tidak bisa menerima vaksin ini, yaitu mereka yang didiagnosa positif HIV atau yang mengalami leukemia dan sedang menjalani kemoterapi. Jika orang tua ragu dengan kondisi anak, mereka dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan apakah anaknya bisa mendapatkan vaksin Polio.

PIN Polio putaran pertama akan digelar pada 23 hingga 29 Juli mendatang, sedangkan putaran kedua akan berlangsung pada 6 hingga 12 Agustus. Pemberian vaksin ini menyasar anak-anak berusia nol hingga 7 tahun 11 bulan 29 hari. (ant)
 
 


Berita Lainnya