MEDAN - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Sumatera Utara, berhasil menangkap 96 juru parkir (jukir) liar yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) di daerah tersebut. Kepala Dishub Kota Medan, Iswar Lubis, menyatakan bahwa para jukir liar ini memaksa pengendara untuk membayar retribusi parkir di tempat parkir konvensional.

"Kemarin, bersama rekan-rekan dari Sabhara dan Samapta, kita melakukan razia terhadap jukir liar di beberapa ruas jalan di Kota Medan. Hasilnya, kita berhasil mengamankan 96 jukir liar," ucapnya. Menurutnya, puluhan jukir liar ini ditangkap karena mereka mengutip retribusi parkir di lokasi parkir yang belum menerapkan sistem parkir elektronik (e-parking).

Iswar menegaskan pengutipan retribusi parkir di Kota Medan hanya boleh dilakukan di kawasan e-parking dengan menggunakan sistem pembayaran non-tunai. Dishub Kota Medan telah menggratiskan retribusi parkir di tepi jalan yang masih menggunakan sistem parkir konvensional, dan belum menerapkan parkir elektronik sejak 2 April 2024.

Saat ini, terdapat 145 lokasi parkir tepi jalan umum di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara yang sudah menggunakan sistem e-parking. "Untuk ruas jalan yang belum menerapkan e-parking di Kota Medan, retribusi parkir tidak lagi dikenakan alias digratiskan," ujarnya. Dengan pemberlakuan parkir gratis di kawasan parkir konvensional di Kota Medan, maka pengutipan retribusi parkir konvensional tidak lagi diperbolehkan.

"Para jukir liar yang terjaring, saat ini sedang diproses di Polrestabes Medan. Mereka menginap di Polrestabes Medan," tegas Iswar. Wali Kota Medan, Bobby Nasution, telah meminta dukungan dari unsur Forkopimda Kota Medan agar penerapan parkir konvensional gratis dapat berjalan dengan lancar di lapangan. "Kami meminta dukungan dari Pak Kapolrestabes, Pak Dandim, dan Pak Kajari untuk penerapan parkir non-elektronik yang digratiskan di lapangan," kata Bobby. (ant)