Daerah

Buuum! Kapal Meledak di Bawah Jembatan Ampera, Polisi Lidik Unsur Pidana

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
02 April 2024 12:00
Buuum! Kapal Meledak di Bawah Jembatan Ampera, Polisi Lidik Unsur Pidana
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono (kanan). (ANTARA/ M Imam Pramana)

PALEMBANG - Aparat Polrestabes Palembang, Sumatera Selatan, sedang menyelidiki kasus meledaknya sebuah kapal jukung yang mengakibatkan kebakaran di bawah jembatan Ampera. Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, menyatakan pihaknya sedang mendalami apakah peristiwa ini murni kecelakaan atau melibatkan kesalahan manusia.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Senin malam, 1 April 2024, di stasiun pengisian bahan bakar (SPBB) Apung Palembang ketika sebuah kapal jukung sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM). Menurut Kapolrestabes, ledakan tersebut terjadi setelah SPBB ditutup dan kapal jukung masih berada di lokasi. Dari hasil olah tempat kejadian, polisi menemukan bahwa percikan api dari kayu dan jangkar yang meledak menyebabkan kerusakan parah di sisi kanan SPBB.

Polisi menyimpulkan bahwa sumber ledakan berada di dekat ujung SPBB, dan percikan api yang mencapai atap SPBB berasal dari kapal. Akibat ledakan itu, seorang pengemudi kapal bernama Askolani tewas, sementara dua orang lainnya, Dedi dan Krisna, mengalami luka kritis, dan satu korban lainnya, Endut, masih dalam pencarian.

Berdasarkan keterangan warga sekitar lokasi kejadian, terdengar dentuman keras yang diduga berasal dari ledakan kapal tersebut.
Aparat Polrestabes Palembang, Sumatera Selatan, sedang menyelidiki kasus meledaknya sebuah kapal jukung yang mengakibatkan kebakaran di bawah jembatan Ampera. Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, menyatakan bahwa pihaknya sedang mendalami apakah peristiwa ini murni kecelakaan atau melibatkan kesalahan manusia.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Senin malam, 1 April 2024, di stasiun pengisian bahan bakar (SPBB) Apung Palembang ketika sebuah kapal jukung sedang mengisi bahan bakar minyak (BBM). Menurut Kapolrestabes, ledakan tersebut terjadi setelah SPBB ditutup dan kapal jukung masih berada di lokasi. Dari hasil olah tempat kejadian, polisi menemukan percikan api dari kayu dan jangkar yang meledak menyebabkan kerusakan parah di sisi kanan SPBB.

Polisi menyimpulkan sumber ledakan berada di dekat ujung SPBB, dan percikan api yang mencapai atap SPBB berasal dari kapal. Akibat ledakan itu, seorang pengemudi kapal bernama Askolani tewas, sementara dua orang lainnya, Dedi dan Krisna, mengalami luka kritis, dan satu korban lainnya, Endut, masih dalam pencarian. Berdasarkan keterangan warga sekitar lokasi kejadian, terdengar dentuman keras yang diduga berasal dari ledakan kapal tersebut. (ant)


Berita Lainnya