Internasional
BRUTAL! Bantuan Di Stop Warga Gaza Diserang Penjajah Israel Ditengah Gencatan Senjata

PALESTINA – Penjajah Israel kembali melancarkan serangan militer ke Jalur Gaza pada Minggu (03/03/25), meskipun sebelumnya telah menyepakati perpanjangan gencatan senjata fase pertama dengan Hamas. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan tersebut menewaskan empat orang dan melukai enam lainnya.
Serangan ini memicu kecaman dari Hamas yang menuding penjajah Israel telah melakukan "kudeta" terhadap gencatan senjata yang telah berlangsung selama enam minggu terakhir. Selain serangan militer, penjajah Israel juga menangguhkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi di wilayah tersebut.
Penjajah Israel Langgar Gencatan Senjata?
Menurut laporan AFP, penjajah Israel pada Minggu pagi menyetujui perpanjangan gencatan senjata yang diusulkan oleh Utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff. Perpanjangan ini mencakup bulan suci Ramadhan bagi umat Islam dan hari raya Paskah bagi umat Yahudi. Namun, Hamas menolak perpanjangan gencatan senjata tersebut dan lebih memilih untuk memasuki fase kedua perjanjian, yang bertujuan mengakhiri perang secara permanen sebagaimana direncanakan oleh mantan Presiden AS, Joe Biden.
Gencatan senjata fase pertama telah berlangsung selama 42 hari dan memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang mengalami kerusakan parah akibat perang yang berkepanjangan sejak 7 Oktober 2023.
Dampak Perang: Pengungsi dan Kelaparan Meluas
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perang penjajah Israel-Hamas telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi. Kelangkaan pasokan pangan dan obat-obatan semakin memperburuk kondisi kemanusiaan, sementara ribuan bangunan hancur akibat serangan udara dan operasi militer.
Dalam pernyataan resmi, Kantor Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa penjajah Israel telah memutuskan untuk menangguhkan semua barang dan perbekalan yang masuk ke Gaza sebagai bentuk tekanan terhadap Hamas. Netanyahu juga memperingatkan bahwa akan ada konsekuensi bagi Hamas jika menolak perpanjangan gencatan senjata.
Kecaman dari Hamas dan PBB
Hamas mengecam keputusan penjajah Israel untuk menangguhkan bantuan kemanusiaan, menyebutnya sebagai "pemerasan politik, kejahatan perang, dan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata."
Sementara itu, mediator dari Mesir, Palang Merah, dan PBB mendesak agar gencatan senjata tetap dipertahankan demi menghindari lebih banyak korban sipil. Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, menegaskan bahwa "tidak ada alternatif selain implementasi penuh atas kesepakatan gencatan senjata yang telah ditandatangani Januari lalu."
Meningkatnya Korban dan Ketegangan Regional
Sejak gencatan senjata diberlakukan pada 19 Januari, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat setidaknya 116 warga Palestina tewas akibat serangan penjajah Israel. Pada Minggu, pasukan penjajah Israel juga melakukan serangan udara di Gaza utara, dengan dalih menargetkan tersangka yang diduga menanam alat peledak di dekat pasukan mereka.
Kelompok Jihad Islam Palestina menuduh penjajah Israel sengaja "menyabotase" gencatan senjata, sementara Hamas memperingatkan bahwa penjajah Israel bertanggung jawab atas dampak keputusannya terhadap rakyat Gaza serta nasib para sandera penjajah Israel yang masih ditahan.
Nasib Sandera di Gaza
Menurut penjajah Israel, perpanjangan gencatan senjata bertujuan untuk membebaskan separuh sandera yang masih ditahan di Gaza. Dari 251 tawanan yang ditangkap Hamas dalam serangan 7 Oktober 2023, sebanyak 58 orang masih berada di Gaza. Militer penjajah Israel mengonfirmasi bahwa 34 diantaranya telah tewas.
Dunia Mendesak Solusi Permanen
Seiring meningkatnya eskalasi konflik, komunitas internasional terus mendesak agar gencatan senjata permanen segera diberlakukan guna mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza. Uni Eropa dan negara-negara Arab juga menyerukan agar penjajah Israel segera membuka akses bantuan kemanusiaan yang telah tertahan di perbatasan Rafah. (mul)
#GazaUnderAttack #penjajahIsraelPalestineConflict #CeasefireNow #RamadanPeace #HumanitarianCrisis #PrayForGaza