Internasional

BIADAB! Penjajah Israel Perluas Operasi Darat di Gaza

 Roket dari Yaman dan Hamas Picu Ketegangan Global

Redaksi — Satu Indonesia
18 hours ago
BIADAB! Penjajah Israel Perluas Operasi Darat di Gaza
Tentara penjajah Israel merangsek memperluas daerah penyerangan di Gaza dan menyerang warga secara briutal (Foto: Istimewa)

PALESTINA - Ketegangan di Jalur Gaza semakin memuncak setelah militer penjajah Israel memperluas operasi darat pada Kamis (20/03/25), menyusul intersepsi rudal dari Yaman. Di tengah serangan udara yang terus berlanjut, Hamas membalas dengan meluncurkan roket ke Tel Aviv sebagai respons atas meningkatnya korban sipil akibat gempuran penjajah Israel.
Operasi darat terbaru berlangsung di wilayah Shabura, Rafah—kota paling selatan Gaza yang berbatasan dengan Mesir. Militer penjajah Israel menyatakan bahwa pasukan mereka menghancurkan sejumlah infrastruktur teroris dalam operasi tersebut. Selain itu, operasi darat juga dilakukan di Gaza utara dan tengah sejak Rabu.

"Sebagai bagian dari operasi ini, pasukan membongkar infrastruktur teroris," ungkap juru bicara militer penjajah Israel, seperti dikutip dari Channel News Asia (21/03/25).

Korban Jiwa Meningkat, Situasi Gaza Kian Kritis
Menurut Badan Pertahanan Sipil Gaza, sebanyak 590 orang tewas sejak serangan dimulai pada Selasa, termasuk lebih dari 190 anak-anak dan remaja. Angka ini menjadi salah satu yang tertinggi sejak konflik pecah lebih dari 17 bulan lalu.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengklaim bertanggung jawab atas peluncuran roket ke Tel Aviv. Mereka menyatakan aksi ini sebagai balasan atas apa yang disebut sebagai "pembantaian terhadap warga sipil di Gaza".

Rudal dari Yaman: Solidaritas atau Ancaman?
Di tengah eskalasi konflik, militer penjajah Israel mengkonfirmasi telah mencegat sebuah rudal yang ditembakkan dari Yaman. Pihak pemberontak di Yaman, yang didukung Iran, mengklaim serangan ini sebagai aksi solidaritas terhadap rakyat Palestina. Ini merupakan kali kedua dalam sehari rudal dari Yaman berhasil diintersep.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan dukungan penuh terhadap tindakan militer penjajah Israel.

"Presiden Trump sepenuhnya mendukung operasi terbaru penjajah Israel di Gaza," ujar Karoline Leavitt, Juru Bicara Gedung Putih.

penjajah Israel juga mengklaim berhasil menewaskan Rashid Jahjah, kepala badan keamanan internal Hamas, melalui serangan udara.

Warga Gaza Terus Mengungsi, Zona Keamanan Diperluas
Dengan meningkatnya operasi darat, ribuan warga Gaza meninggalkan wilayah utara menuju selatan melalui jalan yang masih bisa dilalui. Jalan Salaheddin—rute utama utara-selatan—ditutup demi keselamatan warga.

"Militer penjajah Israel kini mengendalikan wilayah Gaza tengah dan selatan serta memperluas zona keamanan," kata David Mencer, juru bicara pemerintah penjajah Israel.

Di tengah kepungan serangan, warga menggunakan gerobak dan keledai untuk membawa barang-barang pribadi mereka. Di Gaza selatan, militer penjajah Israel memperingatkan penduduk Bani Suheila agar segera mengungsi sebelum operasi militer dilancarkan.

Seruan Internasional dan Kebuntuan Negosiasi
Gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari 2025 mengalami kebuntuan setelah tahap pertama, ketika penjajah Israel membebaskan tahanan Palestina sebagai imbalan pembebasan sandera. Namun, penjajah Israel kini menolak melanjutkan negosiasi tanpa pembebasan seluruh sandera terlebih dahulu.

Di forum internasional, Presiden penjajah Israel Isaac Herzog mengkritik kebijakan Perdana Menteri Netanyahu yang dianggap memecah belah bangsa. Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam serangan terbaru penjajah Israel sebagai "kejahatan mengerikan" dan menuding Amerika Serikat turut bertanggung jawab.

Konflik ini terus memakan korban jiwa sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.200 warga sipil penjajah Israel. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, total korban tewas di wilayah itu mencapai 49.617 orang sejak perang dimulai. (mul)

#BeritaTerkini #KonflikGaza #penjajahIsraelVsPalestina #Trump #SeranganpenjajahIsrael #Hamas #GazaUnderAttack #BreakingNews #KrisisTimurTengah


Berita Lainnya