Kesehatan

Awas! Virus DBD Dapat Menginfeksi Tubuh Berulang Kali

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
23 Maret 2024 15:30
Awas! Virus DBD Dapat Menginfeksi Tubuh Berulang Kali
Tangkapan layar Dokter anak dari Puskesmas Kramat Jati Jakarta dr. Arifianto, Sp. A (K) menjelaskan bahaya penularan dengue dalam talkshow yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (22/3/2024).

JAKARTA- Dokter anak dari Puskesmas Kramat Jati Jakarta, dr. Arifianto, Sp. A (K), menjelaskan penyakit dengue, atau demam berdarah, dapat menginfeksi tubuh seseorang berulang kali akibat virus yang ditularkan melalui nyamuk.

"Saya sendiri sudah dua kali kena dengue. (Waktu itu) saya bertanya-tanya kenapa bisa kena lagi," kata dr. Arifianto dalam sebuah talkshow daring di Jakarta. Arifianto menjelaskan penyakit dengue, yang virusnya ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti, berbeda dengan penyakit seperti cacar air (varisela), di mana jika seseorang sudah pernah terinfeksi sekali, potensi untuk tertular berikutnya lebih kecil atau tidak ada sama sekali.

Dalam kasus penyakit dengue, setidaknya satu orang bisa terkena dengue hingga empat kali karena terdapat beberapa jenis atau serotipe virus dengue, yakni DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4. Ketika seseorang terkena tipe DEN 1, belum tentu antibodi dalam tubuhnya kuat menghadapi jenis dengue yang lain.

Meskipun demikian, Arifianto menegaskan tidak menutup kemungkinan seseorang memiliki kekebalan silang terhadap virus dengue. Dalam beberapa kasus, seseorang yang kebal terhadap penularan DEN 1 juga bisa kebal terhadap DEN 3. Namun, Arifianto menyarankan agar masyarakat tetap mendapatkan vaksin dengue agar antibodi yang terbentuk di dalam tubuh bisa lebih kuat melindungi dari penularan virus.

Pentingnya vaksin dengue adalah agar saat seseorang sakit dan kena tipe misal DEN 2, tapi tidak memiliki kekebalan lain, antibodi alami terbentuk. Dengan vaksin, kekebalan bisa diperoleh untuk tipe lainnya. Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi juga menyatakan bahwa kondisi imunologi seseorang yang sedang terganggu menjadi penyebab tubuh bereaksi lebih parah saat terkena virus dengue.

Sementara terkait risiko kematian akibat dengue, Imran menjelaskan waktunya bergantung pada seberapa cepat pasien mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan terdekat karena dengue tidak memiliki obat yang spesifik layaknya penyakit lain."Jadi (obatnya) itu hanya terapi cairan. Cairan yang diberikan juga harus tepat, tidak boleh kurang atau kebanyakan. Karena kalau terlalu banyak nanti akan terjadi edema paru atau kondisi di mana paru-paru seseorang terisi dengan cairan berlebihan," ujar Imran. (ant)
 
 
 
 
 


Berita Lainnya