Kesehatan

AstraZeneca Perkenalkan Obat Kanker Payudara Stadium Rendah

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
3 hours ago
AstraZeneca Perkenalkan Obat Kanker Payudara Stadium Rendah
Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia Hoerry Satrio (kiri) bersama komunitas penyintas kanker payudara Lovepink dan dokter spesialis hematologi dan onkologi Prof. DR. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, M.Pd.Ked, FACP, FINASIM dalam acara talkshow "Mengenal Metastasis Her2-Low" di Jakarta

JAKARTA - Produsen obat AstraZeneca berkomitmen mendukung para pejuang kanker payudara dengan terus mengembangkan penelitian terkait pengobatan kanker metastasis HER2-Rendah (HER2-Low).

"Kami di AstraZeneca berkomitmen untuk terus melakukan riset guna menemukan obat-obatan bagi tumor-tumor yang mungkin belum memiliki harapan pengobatan. Kampanye #AndHeartTogether ini adalah salah satu bukti dari komitmen kami untuk meningkatkan kesadaran terhadap kanker payudara metastasis HER2-Low," ujar Hoerry Satrio, Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia, dalam acara talkshow "Mengenal Metastasis HER2-Low" di Jakarta.

Hoerry menjelaskan bahwa kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kanker payudara HER2-Rendah, mengingat konsep ini masih baru di Indonesia. Selain itu, rendahnya tingkat kesadaran tentang kanker payudara, tingginya angka kejadian kanker, serta kurangnya pelaksanaan skrining juga menjadi alasan utama digelarnya kampanye ini. Pemahaman terkait diagnosis HER2-Rendah di kalangan pasien perlu terus ditingkatkan.

HER2 adalah protein yang berperan dalam pertumbuhan reseptor tirosin kinase yang diekspresikan di permukaan berbagai jenis tumor, termasuk kanker payudara. Pasien dengan kadar HER2 rendah bisa masuk dalam kategori HR+ (reseptor hormon positif) atau HR- (reseptor hormon negatif). Pasien dengan ekspresi HER2 tinggi diklasifikasikan sebagai HER2-positif, yang mencakup sekitar 15-20 persen dari kasus kanker payudara. Sebelumnya, tumor yang tidak masuk kategori HER2-positif secara otomatis dianggap sebagai HER2-negatif.

"Ilmu pengetahuan terkait diagnosis HER2-Low ini di Indonesia masih sangat baru. Sebelumnya, pilihan pengobatan bagi pasien hanya kemoterapi, tetapi sekarang ada harapan baru dengan pilihan pengobatan yang lebih spesifik," tambah Hoerry. AstraZeneca telah mengembangkan pengobatan Trastuzumab Deruxtecan untuk kanker payudara HER2-Low, yang telah melewati seluruh proses uji coba dari FDA dan BPOM. Pengobatan ini sudah memenuhi persyaratan klinis, keamanan, dan efikasi.

Bagi pasien yang didiagnosis dengan kanker payudara metastasis HER2-Low, pengobatan ini sudah dapat diterapkan setelah berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis pengobatan yang sesuai dengan tipe kankernya. Hoerry menambahkan AstraZeneca memiliki visi jangka panjang agar di masa depan kanker tidak lagi menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang memberikan manfaat besar bagi para pasien. (ant)


Berita Lainnya