Laporan Gaza
Yahya Sinwar Gugur, Bukan Berarti Hamas Bubar
JAKARTA - Seorang pejabat senior Hamas menyatakan kelompok militan Palestina tersebut tidak dapat dihancurkan hanya dengan membunuh para pemimpinnya, meskipun ia tidak mengonfirmasi kematian Yahya Sinwar, salah satu pemimpin kelompok tersebut.
"Hamas adalah gerakan pembebasan yang dipimpin oleh orang-orang yang menginginkan kebebasan dan martabat, dan ini tidak bisa dilenyapkan," ujar Basem Naim, anggota senior biro politik Hamas, kepada AFP pada Jumat (18/10/2024). Dalam pernyataannya, ia menyebutkan beberapa pemimpin Hamas yang telah terbunuh sebelumnya, dan mengatakan kematian mereka justru meningkatkan popularitas kelompok itu.
Naim juga menambahkan, "Tampaknya Israel percaya bahwa dengan membunuh para pemimpin kami, itu akan mengakhiri gerakan kami dan perjuangan rakyat Palestina. Namun, Hamas semakin kuat dan populer, sementara para pemimpin ini menjadi ikon bagi generasi mendatang dalam perjuangan menuju Palestina yang bebas."
Sebelumnya, pejabat Israel menyatakan bahwa Yahya Sinwar tewas dalam baku tembak di Jalur Gaza bagian selatan pada Rabu (16/10) waktu setempat. Pasukan Israel yang terlibat dalam operasi tersebut awalnya tidak menyadari bahwa mereka telah membunuh salah satu musuh utama negara mereka.
Militer Israel juga merilis video dari drone yang menunjukkan sosok yang mereka klaim sebagai Yahya Sinwar, sedang duduk di sebuah bangunan yang hancur dan diselimuti debu.
Sementara itu, Hamas belum secara resmi mengonfirmasi atau memberikan pernyataan langsung mengenai laporan kematian Sinwar. Namun, beberapa sumber internal Hamas mengatakan bahwa tanda-tanda yang mereka lihat menunjukkan bahwa Sinwar memang tewas dalam serangan Israel.
Sumber-sumber yang dikutip oleh LBCI mengungkapkan secara diam-diam, Hamas telah memberi tahu pejabat dari beberapa negara, seperti Turki, Qatar, dan Mesir, mengenai kematian Sinwar. "Kepemimpinan Hamas telah memberi tahu para pejabat dari Turki, Qatar, dan Mesir tentang kematian Sinwar dalam sebuah operasi di daerah Tel al-Sultan, dan menekankan bahwa setelah kematiannya, pembicaraan tentang pertukaran tahanan dan upaya mengakhiri perang akan menjadi lebih sulit dan rumit," kata salah satu sumber. (dan)