Laporan Gaza

Turki Kutuk Agresi Israel di Sekolah Gaza

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
10 Juli 2024 22:30
Turki Kutuk Agresi Israel di Sekolah Gaza
Seorang gadis berduka atas korban tewas dalam serangan Israel di Rumah Sakit Medis Nasser di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, (21/6/2024).

MOSKOW  - Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk keras serangan Israel terhadap sebuah sekolah di Khan Yunis, Jalur Gaza, menyebutnya sebagai upaya rezim zionis Benjamin Netanyahu untuk menghalangi negosiasi gencatan senjata.

Pemerintah Gaza melaporkan 29 orang tewas dalam serangan Israel dekat pintu masuk sekolah tersebut pada Selasa. "Dengan tegas kami mengutuk tindakan pembantaian Israel terhadap puluhan warga sipil tak bersalah di sebuah sekolah di Khan Yunis, Gaza," pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki pada hari Selasa.

Pernyataan itu juga menyoroti penemuan kuburan massal di Khan Yunis serta serangan terhadap empat sekolah dalam empat hari terakhir sebagai bukti nyata bahwa Israel berusaha untuk menghapuskan rakyat Palestina secara total. Serangan-serangan ini juga menunjukkan tujuan rezim Netanyahu untuk mengganggu negosiasi gencatan senjata.

Kementerian luar negeri Turki menegaskan Israel harus bertanggung jawab secara hukum atas tindakan mereka yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional. Pada 7 Oktober 2023, kelompok Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel, menembus perbatasan dan menyerang pemukiman sipil serta pangkalan militer.

Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik selama serangan tersebut. Sebagai tanggapan, Israel melakukan serangan balasan dengan memerintahkan blokade total Gaza dan melancarkan serangan darat dengan tujuan mengeliminasi pejuang Hamas serta menyelamatkan sandera.

Diperkirakan sekitar 120 sandera masih ditahan oleh Hamas di Gaza, sementara 43 sandera lainnya meninggal dalam tahanan. Otoritas Gaza menyatakan bahwa lebih dari 38.100 orang tewas dan lebih dari 87.900 lainnya terluka di Jalur Gaza akibat operasi militer Israel. (ant)
 


Berita Lainnya