Gaya Hidup

Tips Kurangi Stres Anak Jelang Hari Pertama Masuk Sekolah

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
08 Juni 2024 17:30
Tips Kurangi Stres Anak Jelang Hari Pertama Masuk Sekolah
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla M Psi menjelaskan kiat-kiat mempersiapkan anak kembali ke sekolah dalam seminar yang diikuti wartawan di Jakarta, Kamis (6/6/2024).

JAKARTA - Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Fabiola Priscilla M. Psi, memberikan kiat mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak bersekolah setelah libur panjang.

Salah satu persiapan yang disarankan adalah mengatur waktu tidur anak antara delapan sampai 10 jam dan menciptakan jadwal rutinitas pagi yang konsisten. Hal ini akan membantu anak berangkat sekolah di hari pertama dan seterusnya dengan lebih percaya diri.

Menurut Fabiola, melakukan persiapan sekolah dengan matang dapat membantu mengajarkan keterampilan hidup yang penting pada anak, seperti kemandirian, tanggung jawab, dan manajemen waktu. Peran orang tua sangat penting dalam mendukung anak menjelang hari pertama ajaran baru, karena hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri anak dan menjadi pondasi dalam proses pembelajaran mereka di masa yang mendatang.

Tahun ajaran baru seringkali dihubungkan dengan banyak perubahan, seperti teman baru, guru baru, dan ruang kelas baru. Hal ini dapat membuat banyak anak merasa khawatir. Namun, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membantu anak bersiap menghadapi tahun ajaran baru.

Menurut Kepala Sekolah Dasar BPK Penabur Pondok Indah, Evert F. Fanggidae, guru-guru dapat membantu mengurangi kekhawatiran orang tua dan anak dengan memberikan informasi yang lengkap melalui buku panduan sekolah atau forum tanya jawab lewat fitur percakapan grup pada aplikasi perpesanan.

Evert juga menyarankan guru untuk memfasilitasi anak yang lambat belajar dengan cara yang tepat. Memaksa anak untuk belajar lebih cepat dapat membuat suasana kelas menjadi tidak efektif bagi anak yang lain, termasuk guru itu sendiri.

Sebaiknya, anak yang lambat belajar diajak untuk berdiskusi terlebih dahulu untuk melihat potensi mereka dan kemudian difasilitasi sesuai dengan minat mereka. Dengan begitu, anak dapat belajar dengan lebih efektif dan guru pun dapat menjadi lebih efektif dalam memberikan pembelajaran. (ant)
 
 


Berita Lainnya