JAKARTA - Guru Besar Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF-ITB) Rahmana Emran Kartasasmita mengatakan produk tembakau alternatif memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah dibandingkan tembakau konvensional yang umum digunakan saat ini.

Menurutnya, hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi perokok dewasa yang ingin berhenti merokok. "Berhenti merokok secara total sulit bagi perokok dewasa. Oleh karena itu, disarankan untuk beralih ke produk tembakau yang dipanaskan karena risiko kesehatannya lebih rendah," kata Rahmana.

Rahmana menegaskan produk tembakau alternatif ditujukan bukan untuk nonperokok yang ingin mulai merokok, tetapi untuk perokok aktif yang ingin berhenti dari kebiasaan merokok tembakau konvensional. Riset dari Universitas Bern di Swiss yang berjudul "Electronic Nicotine-Delivery Systems for Smoking Cessation" menunjukkan potensi produk tembakau alternatif sebagai salah satu opsi yang efektif bagi perokok dewasa untuk berhenti merokok. Studi ini menyimpulkan produk tembakau alternatif lebih efektif daripada konseling berhenti merokok.

Reto Auer, pemimpin riset dari Institute of Primary Health Care di Universitas Bern, menjelaskan studi ini melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti kedokteran keluarga, paru-paru, toksikologi, kecanduan, dan epidemiologi dari lima universitas di Swiss. Tujuan riset ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif produk tembakau alternatif dalam jangka waktu lama serta bagian dari konseling berhenti merokok secara intensif. Penelitian ini melibatkan 1.246 peserta selama enam bulan di lima universitas di Swiss.

Hasilnya menunjukkan produk tembakau alternatif meningkatkan keberhasilan berhenti merokok sebesar 21 persen, dengan tingkat keberhasilan mencapai 53 persen. Selain itu, produk tembakau alternatif juga dapat mengurangi dampak kesehatan akibat merokok, seperti batuk dan produksi dahak. Auer menyimpulkan produk tembakau alternatif efektif untuk membantu perokok berhenti merokok dan memiliki manfaat tambahan dalam konteks konseling berhenti merokok secara intensif. (ant)