JAKARTA – Kasus korupsi di Indonesia seolah tak pernah berhenti. Dari tahun ke tahun, skandal korupsi terus terjadi dengan nilai kerugian negara yang semakin fantastis. Beberapa kasus bahkan merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah, menghambat pembangunan, dan memperburuk kondisi perekonomian.

Berikut adalah daftar kasus korupsi terbesar yang menyebabkan kerugian negara dalam jumlah fantastis:

1. Korupsi Pertamina Patra Niaga (Rp 968,5  Triliun)
Kasus korupsi dalam pengelolaan minyak mentah dan produksi kilang periode 2018–2023 terungkap baru-baru ini. Kejaksaan Agung menetapkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, sebagai tersangka bersama enam orang lainnya. Kasus ini merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun ditahun 2023 yang jika diakumulasi dari tahun 2018 sampai 2023 nilainya mencapai Rp 968,5 triliun. Akibat pengoplosan minyak RON 90 (Pertalite) menjadi RON 92 (Pertamax), yang sangat merugikan masyarakat.

2. Korupsi PT Timah (Rp 300 Triliun)
Kasus korupsi dalam tata niaga timah yang melibatkan PT Timah Tbk selama periode 2015–2022 menjadi skandal dengan nilai kerugian terbesar, yakni mencapai Rp 300 triliun. Selain itu, kasus ini juga berdampak buruk terhadap lingkungan dengan kerugian ekologi yang diperkirakan mencapai Rp 271 triliun.

3. Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) (Rp 138 Triliun)
Skandal BLBI menjadi salah satu kasus korupsi terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Kasus ini bermula dari krisis moneter 1997-1998, di mana pemerintah memberikan dana talangan kepada bank-bank yang bermasalah. Sayangnya, dana tersebut malah diselewengkan, menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 138,44 triliun.

4. Penyerobotan Lahan PT Duta Palma Group (Rp 78 Triliun)
Kasus ini melibatkan alih fungsi lahan ilegal di Riau untuk perkebunan kelapa sawit tanpa izin sah. Akibatnya, negara mengalami kerugian hingga Rp 78 triliun, termasuk dari aspek lingkungan dan ekonomi. Pemilik PT Duta Palma, Surya Darmadi, telah divonis hukuman penjara dan diwajibkan membayar ganti rugi.

5. Korupsi PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) (Rp 37 Triliun)
Kasus ini berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang dalam penunjukan langsung pengelolaan kondensat oleh BP Migas ke PT TPPI pada 2009. Akibatnya, negara mengalami kerugian hingga Rp 37,8 triliun.

6. Korupsi PT Asabri (Rp 22,7 Triliun)
Kasus ini melibatkan penyelewengan dana investasi prajurit TNI, Polri, dan ASN dalam bentuk saham gorengan serta reksa dana bermasalah. Total kerugian negara akibat skandal ini mencapai Rp 22,78 triliun.

7. Korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Rp 16,8 Triliun)
Mirip dengan kasus Asabri, skandal Jiwasraya terjadi akibat investasi dalam saham gorengan dan reksa dana bermasalah, yang berujung pada gagal bayar. Negara pun mengalami kerugian hingga Rp 16,8 triliun.

8. Korupsi Izin Ekspor Minyak Sawit Mentah (Rp 12 Triliun)
Pada tahun 2022, pejabat Kementerian Perdagangan dan sejumlah pengusaha besar diduga memberikan izin ekspor minyak sawit mentah (CPO) secara ilegal di tengah kebijakan larangan ekspor. Akibatnya, negara mengalami kerugian sebesar Rp 12 triliun.

9. Korupsi Pengadaan Pesawat CSJ-1000 dan ATR 72-600 (Rp 9,37 Triliun)
Korupsi dalam pengadaan pesawat ini mengakibatkan kerugian negara hingga Rp 9,37 triliun. Kasus ini melibatkan markup harga serta pengadaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan operasional.

10. Korupsi Proyek BTS 4G (Rp 8 Triliun)
Kasus korupsi dalam proyek pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G menyebabkan kerugian negara hingga Rp 8,03 triliun. Skandal ini mencakup berbagai penyimpangan, termasuk penggelembungan harga dan pengadaan yang tidak sesuai spesifikasi.

Korupsi: Tantangan Besar bagi Indonesia
Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa korupsi masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Diperlukan tindakan tegas dari pemerintah dan aparat penegak hukum untuk memberantas praktik korupsi demi kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa. (mul)

#Korupsi #KasusKorupsi #Hukum #IndonesiaBersih #AntiKorupsi #HukumDanKriminal #GoodGovernance #Transparansi