YAMAN – Kepulan asap membumbung di langit Sanaa setelah serangan udara Israel menghantam Bandara Internasional Sanaa dan sejumlah lokasi strategis lainnya, Kamis (26/12/24) waktu setempat. Serangan ini menargetkan wilayah yang dikendalikan kelompok militan Houthi, menyebabkan tiga orang tewas dan 11 lainnya luka-luka.

Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok Houthi, yang dianggap sebagai sekutu Iran dalam konflik regional. Israel mengklaim serangan ini bertujuan menghentikan aliran senjata dari Iran ke Yaman.

Dampak Konflik di Lebanon dan Jalur Gaza
Di Lebanon selatan, Gereja Katolik St. George Melkit yang hancur akibat serangan udara Israel menjadi simbol kehancuran yang meluas. Serangan tersebut, yang terjadi pada Minggu (22/12/24), menandai eskalasi konflik di wilayah tersebut. Israel meluncurkan operasi darat setelah baku tembak intensif, mengubah konflik yang sebelumnya berintensitas rendah menjadi perang terbuka.

Sementara itu, di Jalur Gaza, serangan udara Israel di Deir Al-Balah menewaskan delapan orang, termasuk anak-anak. Serangan ini terjadi di tengah pembicaraan terkait gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang telah berlangsung selama beberapa bulan terakhir.

Rencana Israel di Dataran Tinggi Golan
Israel juga mengumumkan rencana untuk menggandakan populasi pemukiman di Dataran Tinggi Golan, wilayah yang diduduki sejak 1967. Langkah ini dipandang sebagai upaya memperkuat klaim atas wilayah tersebut, meskipun mendapat kecaman dari komunitas internasional.

Ketegangan yang Kian Meluas
Konflik yang melibatkan Israel, Houthi, Hamas, dan aktor regional lainnya menciptakan ketegangan yang meluas di Timur Tengah. Serangan udara, operasi darat, dan pemboman strategis terus menambah korban jiwa, sementara upaya diplomasi untuk menghentikan kekerasan masih menemui jalan buntu. (mul)

#KonflikTimurTengah #IsraelHouthi #GazaUnderAttack #SaveYemen #PrayForLebanon