Internasional

Salut! Presiden Kuba Pimpin Aksi Bela Palestina

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
15 Oktober 2024 11:30
Salut! Presiden Kuba Pimpin Aksi Bela Palestina
Presiden Miguel Diaz-Canel (kedua dari kiri) memimpin rakyat Kuba aksi bela Palestina

JAKARTA - Ribuan warga Kuba menggelar demonstrasi pro-Palestina di ibu kota Havana untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina yang terus menjadi sasaran serangan militer Israel di Jalur Gaza. Demonstrasi tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Miguel Diaz-Canel, yang didampingi sejumlah pemimpin negara.

Dalam aksi yang berlangsung pada Senin (14/10/2024) waktu setempat, sebagaimana dilaporkan AFP pada Selasa (15/10/2024), para demonstran membawa spanduk besar bertuliskan "Hidup Palestina yang Merdeka". Sekitar 250 mahasiswa kedokteran asal Palestina yang tinggal di Kuba turut serta dalam aksi ini.

Presiden Diaz-Canel dan para pemimpin lainnya mengenakan keffiyeh tradisional, simbol solidaritas dengan Palestina. "Kami hadir di sini untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina atas kedaulatan dan kebebasan mereka, serta melawan genosida yang dilakukan Israel terhadap mereka," tegas Michel Marino, seorang peneliti hubungan internasional berusia 20 tahun.

Aksi solidaritas ini awalnya dijadwalkan berlangsung pada peringatan satu tahun serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, namun tertunda karena topan Milton yang melanda Kuba dan Florida, AS, pekan lalu. Serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang di Israel memicu konflik yang terus berlanjut di Jalur Gaza. Hingga kini, lebih dari 250 orang masih disandera oleh Hamas, dengan 97 orang diperkirakan belum dibebaskan, termasuk 34 sandera yang diyakini telah tewas, tetapi jenazahnya belum dievakuasi.

Sementara itu, serangan Israel di Gaza, menurut otoritas kesehatan setempat, telah menewaskan lebih dari 42.289 orang, yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, angka yang dianggap kredibel oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Selama setahun penuh di Gaza, tidak ada satu hari pun yang tenang. Di Tepi Barat, rakyat kami juga terus menghadapi agresi, sementara dunia tidak mampu menghentikan tragedi ini," kata Mohammed Suwan, seorang mahasiswa Palestina di Kuba.

Pada Juni lalu, Kuba bergabung dengan gugatan hukum yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ), terkait operasi militer Israel di Jalur Gaza. (dan)
 


Berita Lainnya