JAKARTA - Gagasan kontroversial Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza terus menuai kecaman. Meskipun Trump optimistis bahwa Mesir dan Yordania akan menerima pengungsi Gaza, kenyataannya kedua negara tersebut dengan tegas menolak rencana relokasi.

Gencatan Senjata dan Krisis Pengungsi di Gaza
Sejak perang meletus pada Oktober 2023, hampir seluruh dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi akibat serangan militer penjajah Israel. Saat ini, gencatan senjata selama enam pekan sedang berlangsung, termasuk kesepakatan pertukaran sandera Hamas dan tahanan Palestina.

Namun, Trump tetap mendorong relokasi warga Gaza ke negara-negara tetangga. "Seperti yang mereka katakan, ini adalah lingkungan yang sulit, tapi saya pikir dia (Presiden Mesir) akan melakukannya, dan saya pikir Raja Yordania juga akan melakukannya," ujar Trump.

Mesir dan Yordania Tolak Pemindahan Paksa
Pemerintah Mesir dengan tegas menyatakan dukungan penuh bagi rakyat Palestina untuk tetap tinggal di tanah mereka sendiri. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, juga menyampaikan penolakan keras terhadap pemindahan paksa warga Palestina.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, turut mengecam rencana tersebut dan menyatakan bahwa rakyat Palestina tidak akan meninggalkan tanah serta tempat suci mereka. (mul)

#SaveGaza #FreePalestine #TrumpGazaPlan #MiddleEastConflict #penjajah IsraelPalestine #GazaUnderAttack #BreakingNews #BeritaDunia #TrendingTopics #StopGenocide