JAKARTA - Koresponden PBS, Nick Shifrin, melaporkan salah satu rudal balistik yang ditembakkan oleh Iran pada Selasa (1/10/2024) jatuh sekitar 457 meter dari markas Mossad di Tel Aviv, Israel. "Ledakan rudal tersebut menciptakan kawah sedalam sekitar 9 meter dan lebarnya sekitar 15 meter," ungkap Shifrin. Sebelumnya, pejabat Iran menyatakan bahwa mereka menargetkan fasilitas Mossad dan situs militer Israel.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengklaim serangan rudal tersebut hanya menargetkan situs militer dan keamanan yang mereka anggap bertanggung jawab atas genosida di Gaza dan Lebanon. "Kami melakukannya setelah menunjukkan pengekangan yang luar biasa selama hampir dua bulan untuk memberi kesempatan bagi gencatan senjata di Gaza," tulis Araghchi di platform media sosial X. Dia juga memperingatkan bahwa Iran akan merespons dengan lebih kuat jika Israel memilih untuk memprovokasi pembalasan lebih lanjut.

Di sisi lain, Kementerian Dalam Negeri Yordania melaporkan bahwa dua orang mengalami luka ringan akibat pecahan rudal yang jatuh di wilayah mereka. Militer Yordania telah meningkatkan kesiagaan mereka menyusul meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Sementara itu, Kepala Biro Timur Tengah RT, Maria Finoshina, terpaksa mencari perlindungan ketika sirene serangan udara berbunyi di seluruh Israel pada hari yang sama. Saat alarm berbunyi, seorang tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tengah memeriksa dokumen jurnalis. Rekaman dari juru kamera RT menunjukkan puluhan rudal Iran yang menerangi langit Israel. (dan)