Internasional
Rawan Krisis Pangan, Vietnam Desak Dewan Keamanan PBB Aktif Atasi Dampak Perubahan Iklim
NEWS YORK - Penasihat Menteri dan Wakil Kepala Delegasi Tetap Vietnam untuk PBB Nguyen Hoang Nguyen meminta agar Dewan Keamanan PBB lebih aktif dan memperbanyak upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim dan kerawanan pangan.
Pernyataan tersebut disampaikan Nguyen saat menyampaikan pidato pada debat terbuka tingkat tinggi Dewan Keamanan PBB mengenai “Dampak Krisis Iklim, Kerawanan Pangan terhadap Upaya Mencapai Perdamaian dan Pembangunan”. Ia menekankan kemiskinan adalah akar dan konsekuensi dari konflik, sedangkan perubahan iklim adalah sebuah faktor yang memperburuk kerawanan pangan dan meningkatkan ancaman terhadap perdamaian dan stabilitas internasional.
“Dewan Keamanan PBB perlu dan dapat berbuat lebih banyak untuk memutus lingkaran setan perubahan iklim, kerawanan pangan, dan konflik,” katanya. Nguyen meminta agar Dewan Keamanan PBB meningkatkan perannya dalam mencegah konflik, mengambil pendekatan yang lebih komprehensif dan seimbang antara ancaman keamanan tradisional dan nontradisional.
Kedua, perlunya memperkuat konsultasi dan koordinasi dengan badan-badan PBB, mekanisme dan inisiatif terkait di tingkat internasional, regional dan nasional untuk segera menangani risiko keamanan akibat perubahan iklim dan kerawanan pangan.
Ketiga, memastikan kepatuhan terhadap hukum internasional dan Piagam PBB dalam konflik. Senada, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres yang turut hadir pada debat terbuka tersebut menggarisbawahi kekacauan iklim dan krisis pangan merupakan ancaman serius dan semakin meningkat terhadap perdamaian dan keamanan global dan sehingga harus ditangani oleh Dewan Keamanan.
Para peserta lainnya juga menyerukan kerja sama global termasuk dalam meningkatkan lebih lanjut peran PBB dan Dewan Keamanannya untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan kerawanan pangan, terutama di negara-negara dan wilayah yang dilanda konflik. (ant)