Opini
Polemik Ijazah Jokowi: Kebenaran atau Rekayasa?
Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H.

POLEMIK terkait keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali mencuat. Kali ini, sorotan datang dari Rismon Hasiholan Sianipar, seorang ahli forensik digital sekaligus alumni Fakultas Teknologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Dengan lantang, Rismon menyebut ijazah S1 Kehutanan Jokowi yang diterbitkan UGM pada tahun 1985 sebagai '100 miliar persen palsu'.
Alasannya? Pada tahun tersebut, teknologi komputer dengan cetakan font Times New Roman belum digunakan secara luas. Namun, ijazah dan skripsi Jokowi diduga sudah dicetak dengan teknologi yang lebih canggih.
Fakta atau Ilusi?
Berbagai pihak telah mencoba menguji keabsahan dokumen tersebut, termasuk dalam proses hukum saat mendampingi Gus Nur dan Bambang Tri di Pengadilan Negeri Surakarta. Jika ijazah asli benar-benar ada, uji laboratorium forensik bisa menjadi jalan untuk membuktikan keasliannya.
Namun, hingga kini, dokumen yang seharusnya mengakhiri polemik ini tak pernah dihadirkan. Jika ada, pengujian terhadap jenis tinta, usia kertas, dan font huruf akan menjadi langkah krusial dalam membuktikan validitasnya.
UGM dan UI dalam Sorotan
Tak hanya berdampak pada kredibilitas Jokowi, UGM sebagai institusi pendidikan pun ikut terseret dalam kontroversi ini. Para alumni yang dahulu bangga kini harus menghadapi pertanyaan skeptis dari masyarakat tentang keaslian ijazah mereka.
"Mas, alumni mana?"
"UGM, Pak."
"Ijazahnya asli...?"
Kasus ini menjadi noda hitam yang mencoreng nama besar UGM. Begitu pula dengan Universitas Indonesia (UI), yang kini dirundung kontroversi akibat kasus Bahlil Lahadalia. Rocky Gerung bahkan menyebut bahwa rektor UI lebih memalukan karena hanya memberikan revisi disertasi, bukan sanksi Drop Out (DO) seperti seharusnya.
Rektor UGM pun tak luput dari kritik. Dengan pasang badan membela keabsahan ijazah Jokowi, Ova Emilia justru dinilai berpotensi menghadapi tuntutan hukum.
Ke Mana Integritas Akademik?
Keresahan publik semakin memuncak. Jika lembaga akademik sekelas UGM dan UI pun diduga tak lagi menjaga nilai-nilai keilmuan demi kepentingan politik, ke mana arah pendidikan tinggi di negeri ini? Apakah rakyat hanya akan terus diam dan membiarkan ketidakadilan ini berlalu begitu saja?
Penulis adalah advokat dan pengamat politik
#PolemikIjazahJokowi #SkandalAkademik #UGM #UI #IntegritasPendidikan #UsutTuntas