Metropolitan

Pemkot Jakut Targetkan 2030 Masyarakat Bebas Air Tanah

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
26 Februari 2024 22:30
Pemkot Jakut Targetkan 2030 Masyarakat Bebas Air Tanah
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim usai Musrenbang tingkat kecamatan pada Senin (26/2/2024). ANTARA/Mario Sofia Nasution

JAKARTA - Pemerintah Kota Jakarta Utara bertujuan agar pada tahun 2030 seluruh masyarakat di wilayah tersebut tidak lagi menggunakan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kami perlu segera beralih dari penggunaan air tanah ke air minum perpipaan," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim dalam Sosialisasi Program Penyediaan Air Minum Perpipaan oleh PAM Jaya di Jakarta, Senin. Ia menjelaskan, sosialisasi ini dihadiri oleh camat dan lurah se-Jakarta Utara dengan tujuan mencapai target 100 persen pelayanan pada tahun 2030.

Ali menekankan penggunaan air tanah harus dibatasi bahkan dihentikan di lokasi-lokasi yang sudah memiliki air minum perpipaan. Pembatasan tersebut dilakukan karena alasan kesehatan, karena air tanah tidak layak untuk diminum. Selain itu, langkah ini juga untuk pelestarian lingkungan karena setiap tahun permukaan air tanah terus mengalami penurunan.

Untuk beralih ke air minum perpipaan, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara perlu mengetahui wilayah mana yang memerlukan pemasangan jaringan air minum perpipaan. Pemasangan jaringan air perpipaan ini akan disosialisasikan oleh pihak kecamatan dan kelurahan, yang nantinya akan diperluas ke tingkat RW dan RT.

"Tujuannya adalah agar diketahui wilayah mana yang memerlukan pemasangan jaringan air minum perpipaan," katanya. Ali berharap para camat, lurah, seluruh suku dinas terkait, dan perangkat warga dapat berperan sebagai agen perubahan dalam bidang air minum perpipaan.

"Melalui sinergi bersama dalam memperlancar dan menyukseskan penyediaan air minum perpipaan, kita dapat meningkatkan kualitas hidup bagi seluruh warga Jakarta Utara," katanya. Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan menjelaskan bahwa PAM Jaya saat ini kembali fokus pada penyediaan air minum dan melakukan pelayanan langsung kepada warga. "Sebelumnya, pelayanan ini dikelola oleh mitra swasta kami (AETRA dan PALYJA)," katanya.

Saat ini, PAM Jaya telah memulai proyek pembangunan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) dengan tujuan mencapai target 100 persen cakupan pelayanan air minum perpipaan di DKI Jakarta pada tahun 2030, khususnya di Jakarta Utara. (ant)
 
 
 


Berita Lainnya