Gaya Hidup

PATUT DITIRU! Ini Amalan Para Sahabat, Tabiit dan Tabiin Yang Melegenda

Menggali Kisah Inspiratif: Sahabat Nabi dan Kebiasaan Membaca Al-Qur'an di Bulan Ramadhan

Redaksi — Satu Indonesia
5 hours ago
PATUT DITIRU! Ini Amalan Para Sahabat, Tabiit dan Tabiin Yang Melegenda
Ilustrasi - Sirah Nabawi Ramadhan 1446 Hijriah (Foto: Istimewa)

BULAN Ramadhan selalu menghadirkan momen istimewa dalam kehidupan umat Islam. Tak hanya tentang menahan lapar dan dahaga, Ramadhan juga menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas diri melalui ibadah, terutama dengan membaca Al-Qur'an. Sejarah mencatat betapa konsistennya para sahabat Nabi dalam mengamalkan bacaan suci ini, yang menjadikannya contoh teladan bagi seluruh umat. Dari Usman bin Affan hingga Umar bin Khattab, bahkan sampai Imam Syafi'i dan Imam Bukhari, kisah-kisah mereka menyuguhkan inspirasi mendalam dalam menjalankan ibadah puasa yang utuh.

1. Usman bin Affan: Akhir Hayat yang Penuh Keagungan
Usman bin Affan, khalifah ketiga yang dikenal karena kepemimpinannya yang bijaksana, juga dikenal dengan kecintaannya dalam membaca Al-Qur'an, terutama di bulan Ramadhan. Riwayat menyebutkan bahwa setiap hari, terutama saat bulan suci, beliau meluangkan waktu khusus untuk menghayati setiap ayat suci. Bahkan, dalam perjalanan hidupnya yang penuh pengabdian, Usman bin Affan memilih untuk mempertahankan ibadah puasa dan pembacaan Al-Qur'an hingga detik terakhir. Kisah tragisnya, yang berakhir pada usia 82 tahun ketika beliau wafat dalam kondisi berpuasa dan mendalami kitab suci, menegaskan bahwa pengabdian kepada Allah tak mengenal batas waktu—sebuah akhir yang indah sesuai dengan perintah Nabi Muhammad SAW.

2. Umar bin Khattab: Dari Penentang Hingga Penegak Iman
Umar bin Khattab, khalifah kedua yang terkenal dengan ketegasannya sekaligus kelembutan hatinya, memiliki kisah perjalanan iman yang luar biasa. Dulu, ia dikenal sebagai orang yang menentang Islam, namun melalui kekuatan Al-Qur'an, Umar bertransformasi menjadi salah satu pejuang iman yang gigih. Riwayat mencatat perintahnya kepada para sahabat seperti Ubay bin Kaab dan Tamim Al-Dari untuk menghidupkan malam Ramadhan dengan mendirikan shalat malam hingga menjelang fajar. Melalui semangat dan dedikasinya dalam membaca Al-Qur'an, Umar bin Khattab mengajarkan pentingnya konsistensi dan intensitas ibadah sebagai kunci meningkatkan kualitas diri dalam kerangka pengabdian kepada Allah.

3. Imam Syafi'i: Teladan Konsistensi dan Kecintaan pada Kitab Suci
Tak kalah inspiratif, Imam Syafi'i yang dikenal sebagai salah satu imam besar dalam sejarah Islam, juga meninggalkan catatan luar biasa tentang kecintaannya kepada Al-Qur'an. Menurut riwayat yang diriwayatkan oleh Rabi bin Sulaiman, Imam Syafi'i mengkhatamkan Al-Qur'an sebanyak enam puluh kali di bulan Ramadhan. Di luar itu, pada bulan-bulan lain, beliau tetap menjaga konsistensinya dengan mengkhatamkan Al-Qur'an hingga tiga puluh kali. Kisah ini menunjukkan betapa mendalamnya hubungan antara ibadah membaca Al-Qur'an dan upaya peningkatan spiritualitas yang beliau ajarkan kepada umat Islam.

4. Imam Bukhari: Komitmen dalam Setiap Lembar Kitab Suci
Imam Bukhari, perawi hadits ternama, juga menjadi figur yang patut diteladani dalam hal kecintaan terhadap Al-Qur'an. Dalam tradisi beliau, terdapat ritme khusus: pada siang hari Ramadhan, beliau mengkhatamkan Al-Qur'an satu kali, dan pada malam hari, setiap tiga hari sekali beliau mengkhatamkan kembali. Ibnu Rajab Al-Hanbali mencatat bahwa walaupun ada larangan mengkhatamkan Al-Qur'an kurang dari tiga hari, keutamaan waktu seperti malam-malam Lailatul Qadr dan keberadaan di tempat-tempat suci seperti Makkah menjadi momentum yang tak boleh dilewatkan. Komitmen ini bukan hanya soal pencapaian ibadah, melainkan juga usaha untuk terus memperbaiki kualitas diri sebagai hamba Allah.

Kisah-kisah para sahabat Nabi yang konsisten dalam membaca Al-Qur'an di bulan Ramadhan memberikan gambaran jelas tentang betapa pentingnya meningkatkan ibadah di bulan suci ini. Mereka tidak hanya memprioritaskan ritual ibadah, tetapi juga menolak untuk terjebak dalam kepentingan duniawi demi mencapai keridhaan Allah. Data dan riwayat yang terpercaya dari hadits serta catatan sejarah menjadi landasan kuat untuk menjadikan kisah mereka sebagai inspirasi nyata bagi umat Islam dalam upaya meningkatkan kualitas ibadah dan spiritualitas.

Kisah-kisah ini tidak hanya mengajak kita mengingat masa lalu, tetapi juga memotivasi untuk mengoptimalkan ibadah dan meningkatkan kualitas diri di setiap detik Ramadhan. Semoga inspirasi dari para sahabat Nabi dapat menjadi pendorong untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan ketekunan. (mul)

#InspirasiIbadah #Ramadhan2025 #KisahSahabatNabi #MembacaAlQuran #SpiritualJourney #TrendUpdate


Berita Lainnya