Internasional

Pasukan Sekutu Umumkan Serang Houthi di Yaman

Dani Tri Wahyudi — Satu Indonesia
23 Januari 2024 21:40
Pasukan Sekutu Umumkan Serang Houthi di Yaman
Arsip - Warga Yaman mengikuti unjuk rasa untuk memprotes serangan udara gabungan AS-Inggris terhadap kamp-kamp kelompok tersebut, di Sanaa, Yaman, 12 Januari 2024 . (Xinhua/Muhammad Muhammad)

LONDON  - Pasukan sekutu melancarkan delapan serangan terhadap sasaran Ansarullah (Houthi) di Yaman, termasuk gudang bawah tanah, lokasi penembakan rudal, dan pos pengamatan udara. Demikian disampaikan dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Australia, Bahrain, Inggris, Kanada, Belanda, dan Amerika Serikat.

Menurut pernyataan yang diunggah di laman pemerintah Inggris, serangan hari itu menyasar gudang penyimpanan bawah tanah Houthi dan lokasi terkait dengan kekuatan rudal dan pengamatan udara Houthi. Serangan yang dilakukan oleh Inggris dan AS, didukung oleh negara-negara tersebut, bertujuan untuk "mengganggu dan mengurangi kekuatan Houthi yang digunakan untuk mengancam perdagangan dunia dan nyawa para pelaut."

Serangan ini juga diakui sebagai respons terhadap aksi-aksi Houthi yang dianggap ilegal, berbahaya, dan mengganggu stabilitas dunia, yang terjadi setelah Pasukan Sekutu menyerang Houthi pada 11 Januari 2024, termasuk serangan rudal balistik anti-kapal dan serangan pesawat nirawak yang menghantam dua kapal dagang AS.

Tujuan dari koalisi Pasukan Sekutu, sebagaimana disampaikan dalam pernyataan resmi, adalah untuk "tetap mengurangi ketegangan dan mengembalikan stabilitas di Laut Merah." Pernyataan tersebut juga mengingatkan pemimpin Houthi mereka siap membela nyawa para pelaut dan arus perdagangan bebas di salah satu perairan terpenting di dunia.

Dalam pernyataan tersebut, disebutkan bahwa sejak pertengahan November 2023, pasukan Houthi telah melancarkan lebih dari 30 serangan terhadap kapal yang melintas di Laut Merah. Serangan ini direspons sesuai dengan prinsip "menegakkan ketertiban berbasis aturan." Delapan serangan terakhir ini merupakan aksi bersama pertama antara AS dan Inggris sejak 11 Januari 2024, yang sebelumnya selama sepuluh hari tersebut AS telah beberapa kali membombardir pos-pos Houthi. (ant)
 
 
 


Berita Lainnya